Islam adalah salah satu agama terbesar di dunia, diawal kemunculannya yang dibawa Nabi Muhammad di tanah arab mengalami banyak penolakan dari para penduduk lokal Mekah, namun dengan kegigihan dalam dakwahnya, Nabi Muhammad mampu mendirikan negara Madinah pada saat itu, Islam secara perlahan menyebar kepelbagai pelosok di Indonesia, banyak teori yang menjelaskan masuknya Islam ke Indonesia baik itu teori masuknya pedagang Gujarat, Persia maupun teori Mekah.Â
Pada masa sekolah kita familiar sekali dengan ketiga teori yang sangat melakat dalam "sejarah" masuknya Islam ke Nusantara dan mungkin kita begitu mengenal Kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara, doktrin inilah yang terus-menurus diwariskan kepada bangsa yang besar ini, namun tahukah kita bahwa teori masuknya Islam ke Nusantara bukan hanya dari 3 Teori yang mendominasi itu? tahukah kita bahwa Samudera Pasai bukanlah kerajaan Islam pertama? mungkin manipulasi mengenai Pasai ini adalah segilintir pengetahuan kita yang termanipulasi oleh kepentingan-kepentingan yang mampu "merubah" sejarah.
pembelotan sejarah ini memang sering sekali terjadi karena faktor politik, lalu kenapa hal ini ditutupi? disinilah saya ingin membahasnya dan tentu ini akan berkaitan juga dengan tradisi Islam yang ada di Indonesia yang justru tidak banyak orang tahu. Islam sendiri dalam masa perkembangannya mengalami beberapa fase perpecahan yang akhirnya memunculkan beberapa aliran dalam Islam sendiri seperti Syi'ah, Suni ataupun Wahabi namun aliran Suni dan Syi'ah adalah aliran yang banyak dianut oleh kaum muslimin.
Kedua aliran ini seringkali dibenturkan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan Islam bersatu dalam sebuah perbedaan, dalam sejarahnya sendiri memang aliran Syi'ah yang pertama muncul dalam Islam dimana kata "Syi'ah" sendiri yang dapat diartikan sebagai pengikut Imam Ali ra, dalam perkembangannya sendiri Syi'ah sangat berkembang pesat dibeberapa wilayah timur tengah, termasuk di wilayah Indonesia, ada teori sejarah yang mengatakan bahwa Alran Syi'ah adalah Aliran Islam pertama yang masuk ke Nusantara.
lalu dari mana kaum Syi'ah itu masuk? Arab Saudi adalah sebuah negara Monarki Absolut dengan sejarah yang sangat kelam, berdirinya Arab Saudi ini bermula dari 3 kekuatan yang bersatu, yang pertama adalah Imprealisme Inggris yang seperti kita ketahui menguasai hampir setengah negara-negara di dunia, dan Inggris juga tahu potensi minyak bumi di Arab, lalu Muhammad bin Abdul Wahab yang merupakan seorang ulama ternama yang terkenal dengan sekte Wahabinya dan tentu adalah Al Saud yang ingin berkuasa secara penuh diwiliyah Jarzeraah Arab.
Tiga kekuatan ini akhirnya menyerang keluarga Rasulullah di wilayah Najd, yang membuat keluarga Rasulullah keluar dari Najd dan menuju keberbagai daerah untuk menyelamatkan diri dan salah satunya adalah ke wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia yang dimana pintu masuknya adalah Nangroe Aceh Darussalam yang merupakan asal mula Kesultanan Peureulak tepatnya diwilayah Aceh Timur yang didirikan oleh Syaikh Abdullah Arif dan Sultan pertamanya adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah yang memerintah sekitar tahun 840 M, Sultan Alaiddin sendiri mempunyai istri bernama Putri Meurah Mahdum Khudawi.
Sultan pertama Peurlak ini beraliran Syi'ah, dalam sejarah awal perkembangan kesultanan Peurlak ini tidak begitu mengalami konflik, namun pada masa sultan ketiga yang bernama Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah, aliran Suni mulai masuk ke wilayah Peurlak, lalu gejolak mulai muncul antara Syi'ah dan Suni pada perang pertama Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah dari aliran Syiah naik tahta.
Namun pada pemberontakan selanjutnya pasukan Suni menang dan berhasil menguasai kesultanan yang akhir kedua belah pihak melakukan perjanjian damai dimana membagi menjadi dua kerajaan dimana Perlak Pesisir (Syiah) dipimpin oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah dan Perlak Pedalaman (Sunni) dipimpin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat.
10 Muhharam atau sering disebut Asyura yang dimana tradisi ini sangat kental dibeberapa wilayah Indonesia khusunya Sumatera yang dimana gerbang pertama masuknya Islam tradisi yang memperingati tragedi Karbala dimana Cucu Rasulullah, Imam Husein meninggal dalam pertarungan dengan kelompok Muawiyah yang ingin merebut kekhalifahan yang sah, tradisi ini sering dilaksanakan di Banda Aceh, Bengkulu dan Pariaman tradisi ini juga sering disebut sebagai Tabut, yang secara arti berarti peti ini menjadi tradisi tahunan  di Bengkulu dan Pariaman, dalam trasisi ini memakan prosesi yang cukup lama dan acara yang sangat besar.
Biasanya dalam acara tabut/tabuik ini akan mengarak keranda sebagai simbol wafatnya Imam Husein dan dibawahnya ada Buraq yang berkepala manusia, itulah mungkin gambaran secara sangat singkat mengai Tabuik atau di wilayah Sulawesi tepatnya Makassar, Bugis dan Mandar, bulan Safar dan Muharram ini disebut Makarra yang dimana bulan ini disebut sebagai bulan berbahaya dalam tradisinya banyak mengandung Mistis yang patut diwaspadai.
Anak-anak dilarang memanjat pohon dan harus pulang kerumah sebelum petang selain itu masyarakat biasanya memasak bubur Asyura yang dimasak bersama-sama di mesjid lalu dibagikan ke setiap rumah warga yang dipimpin oleh tokoh masyarakat, di Mandar dari 1 Muharram sampai 10 Muharram mereka melakukan pengajian secara rutin lalu diteruskan dengan memasak bubur dari 10 bahan makanan yang berbeda