Sebuah puisi untuk mengenang kerinduan terhadap sosok anak yang saban waktu berjumpa di serambi masjid di Kota Hujan.
Anak itu, Arfan Namanya
Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid
Baca juga: Tak Sejalan
Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya
Senyumnya merekah, manis dipandangÂ
Arfan, itulah namanya saat kutanya
Sekolah di taman kanak-kanak
Baca juga: Agar Anak Menjadi Penurut
Usianya lima tahun
Baca juga: Puisi | Esok, Lusa, Kapanpun itu!
Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas
Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!