Resah
Setiap mendengar berita kematianÂ
Selalu terngiang akan namamu yang pergi tanpa permisi
Masih tersisa sayang dalam setiap kerinduan yang datang
Masih tersimpan cinta dalam doa-doa yang dipanjatkanÂ
Terkadang, ada rasa ingin menyusul
Namun entah kapan waktu itu tiba
Ada rasa khawatir, mengingat banyak kesalahan dan dosa
Ada pula rasa tak lagi semangat menjalani semua, setelah kau tiada
Setiap denting nada, yang sayup terdengar telinga
Membuat darah gagahku menciut tak bertenaga
Menjadikan keberanian hilang ditelan kekhawatiran
Akankah aku pulang dengan tenang di pangkuan-Nya
Atau justru berpulang dengan sesal dan kesalahan?
Semoga Tuhan memberi waktu terbaik
Untuk insan yang kurang terdidik
Lampung, 160421
Baca:Â Masihkah Cinta di Wayka?
Setelah
Setelah beberapa waktu melangkah, jeda kembali menyapa
Dunia ilusi dan kenangan indah yang kini hanya dapat dikenang
Kembali terhanyut dalam pikiran dan bayang-bayang kesedihanÂ
Aku yang belum juga rela melepas, atau kau yang belum juga terbebas
Entahlah, beberapa waktu terakhir
Wajahmu kerap bermunculan mendominasi cakrawala pikiran
Memang, hatiku belum juga lekas pulihÂ
Dari kenangan yang kita ukir beberapa tahun silam
Keakraban yang begitu dekat menyapa, meninabobokan pikiran waras
Bahwa setelah pertemuan akan ada perpisahanÂ
Cepat atau lamban semua akan berakhir pada kematian
Gunung Putri, Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBaca:Â Di Penghujung MeiÂ