Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Black Coffee | Social and Humanity | DSF7296 | pecandusastra96 | Ungkapkan Kebenaran Meski itu Sakit

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kain Tradisional, Konde, Hingga Sampurasun Menggema di Panggung International

21 Juni 2024   18:29 Diperbarui: 21 Juni 2024   18:30 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan Miss Supranational 2024 telah resmi dimulai pada Kamis malam, 20 Juni 2024, ditandai dengan digelarnya acara opening dan sashing ceremony yang berlangsung di Belmote Hotel, Krynica-Zdroj, Polandia.

Sebanyak 72 delegasi dari berbagai negara yang telah tiba di Polandia dan menjalani karantina sejak 17 Juni lalu memperkenalkan diri mereka dengan mengenakan pakaian malam yang indah dan mempesona dihadapan penonton, baik secara langsung maupun daring di seluruh dunia yang ditayangkan melalui kanal YouTube Miss & Mister Supranational Official.

Harashta Haifa Zahra, Puteri Indonesia 2024 yang merupakan wakil Indonesia di ajang Miss Supranational 2024 tampil sangat menawan dalam balutan kebaya modern karya Aroemi Kebaya by Jessie Gunawan.

Kain tradisional yang disulap menjadi gaun malam yang cantik dengan nuansa ungu dan kemilau cahaya menjadikan seluruh mata penonton terpana akan penampilan Harashta malam tadi, ditambah dengan tusuk konde yang ia kenakan dan sapaan khas Sunda; Sampurasun! menambah kesan magis.

Baca: Ipar adalah Maut: Siapa Saja Berpotensi Menjadi 'Maut' Bagi Orang Lain!

Tentu menjadi kebanggaan tersendiri, ketika kain tradisional kembali diperkenalkan ke kancah international. Kebaya modern ini juga tersirat pesan cinta yang terinspirasi dari cahaya matahari terbit, yang menandakan awal yang baru dan janji masa depan yang lebih cerah.


Sebagaimana dijelaskan Aroemi melalui akun instagramnya, kain tradisional merupakan warisan yang berharga dan berakar di hatinya. Mencerminkan warisan budaya yang kaya dan keahlian abadi.


Dengan membawa unsur kearifan lokal di negeri orang, dara Sunda ini tanpa ragu menyelipkan kata sapaan dalam bahasa daerahnya di pentas Miss Supranational. Sebagaimana majas; "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," - menghormati dan menghargai adat istiadat setempat, tanpa pernah melupakan dari mana kita berasal, hal itulah yang Harashta lakukan. Meski dirinya tengah berada di negara bagian Eropa, namun ia tidak lupa tanah kelahirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun