Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Black Coffee | Social and Humanity | DSF7296 | pecandusastra96 | Ungkapkan Kebenaran Meski itu Sakit

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ipar adalah Maut: Siapa Saja Berpotensi Menjadi "Maut" bagi Orang Lain

21 Juni 2024   15:41 Diperbarui: 21 Juni 2024   20:13 2351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca: Menerapkan Dikotomi Kendali Dalam Bermedia Sosial 

Dengan genre drama berdurasi 131 menit, itu masih cukup masuk akal karena alur yang diceritakan runut dari awal sampai akhir. Awalnya kita akan melihat manis dan harmonisnya sebuah keluarga, namun seiring berjalannya waktu, badai mulai menerpa keluarga mereka dengan bara perselingkuhan yang menyulut pertengkaran hebat. 

Pesan yang coba untuk disampaikan adalah jangan sampai kita membuka kesempatan pada orang ketiga untuk masuk ke kehidupan asmara, karena celah itu hadir bukan karena ada niat saja, tapi juga karena adanya kesempatan. Yang dimaksud maut di sini bukan cuma tertuju untuk ipar, tetapi untuk semua orang. Perlu selalu diingat pengkhianatan terbesar justru kebanyakan dilakukan oleh orang terdekat kita.

Siapapun bisa menjadi maut di dunia ini, karena manusia diciptakan berpotensi berbuat kebaikan atau berbuat dosa. Jangan biarkan godaan syaiton, hawa nafsu, dan kenikmatan sesaat mendorong kita semakin berpotensi untuk melakukan dosa dengan menjadi ‘maut’ atau pengganggu kebahagiaan bagi orang lain. Kita memang tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta. Akan tetapi, rasa takut kepada Allah yang diiringi dengan akal sehat akan meminimalisir rasa cinta itu tumbuh semakin dalam terhadap orang yang salah.

Baca: Di Penghujung Mei 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun