Sebab berhaji bukan sekadar menuntaskan kewajiban atau lari dari kewajiban maupun tugas lain. Namun, sebagai pertemuan dengan Sang Idaman yang akan menjamin kehidupan kita selanjutnya menjadi tenang. Tidak hanya dalam urusan dunia, namun juga urusan akhirat.
Ketika berhaji kita akan banyak mendapatkan ujian dan cobaan yang menuntut kesabaran, keikhlasan, dan kepekaan. Ibadah haji bukan ajang kita pamer kekayaan ataupun sesuatu yang kita miliki. Bukan pula sebagai sarana liburan atau bertamasya. Untuk mendapatkan haji yang mabrur, maka kita harus peka terhadap segalanya.
Ingat, ribuan bahkan jutaan umat manusia dari berbagai belahan dunia hadir berkumpul pada satu tempat. Berbondong-bondong, berlomba-lomba melalukan yang terbaik, berusaha mementaskan diri untuk meraih cinta Sang Ilahi. Jangan sampai ibadah yang sakral itu terlewatkan dengan sia-sia. Sebab belum tentu kita memiliki kesempatan kedua ataupun ketiga.
Oleh karenanya mari kita menata ulang niat dan hati sebelum berangkat menuju tanah suci guna memenuhi panggilan ilahi. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan di tanah suci hanya sebagai formalitas semata, sehingga tidak membekas dan meningkatkan mutu keimanan serta ketaqwaan pada diri. Semoga ibadah yang kita jalani ini adalah ibadah yang diridhai oleh-Nya.Â
Baca artikel menarik lainnya:
    • Tips Menghadapi Reading Slump di Tengah Giatnya Aktivitas Membacamu!
    • Bakso, Kita, dan Kenangan | StoryÂ
    • Perhatikan Cara Melipat Sajadah Dengan Benar dan Sesuai Adab