Mohon tunggu...
Kholik
Kholik Mohon Tunggu... Desainer - Orang Kampung yang pengin bisa nulis

main-mainlah kemari http://dimazdewantara.blogspot.co.id/2016/09/blog-post_6.html

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Nasib Fiksiana di Kompasiana

3 Januari 2014   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya saya pengin ngomongin ini sejak dulu-dulu tapi unek-unek ini selalu saya empet soalnya tak enak hati kalo ngomongin sesuatu yang berbau kritik. Saya bergabung di kompasiana kurang lebih sudah berapa ya saya lupa (penyakit lama kambuh nih) ya mungkin 7 atau 8 bulanan lah. Saya maih ingat pertama kali saya posting di kompasiana yaitu cerpen. Waktu itu cerpen saya langsung HL dan sedikit pun saya tak merasa senang atau bangga karena saya tak tahu apa itu HL. Baru setelah saya Tanya kesono kemari saya baru sedikit merasa senang dan tersanjung mengingat saya hanya seorang pemula dan juga seorang yang sedang belajar nulis. Lambat laun saya pun sedikit rajin memosting tulisan-tulisan saya yang kurang bagus sebenernya sih atau malah tidak bagus tapi kata teman-teman yang penting nulis saja entah itu bagus atau tidak kan yang menilai orang lain. Maka dengan dalih yang demikian saya pun terus belajar menulis dan mempublishnya.

Terkait masalah pembaca, saya dulu tak memperdulikannya. Bagi saya mau dibaca banyak orang atau sedikit itu tak masalah karena menurut saya waktu itu sudah bisa mempublish tulisan saja rasanya sudah senang karena setidaknya saya sudah bisa menghasilkan tulisan. Dulu saya suka membuat tulisan-tulisan fiksi karena disamping tak bisa membuat artikel yang berbobot hasrat menulis saya lebih condong kepada fiksi. Dan karena kesukaan saya pada fiksi maka ketika membuka kompasiana yang pertama kali saya buka ya kolom fiksiana. Lain dulu lain sekarang, setelah saya pikir-pikir sebuah tulisan itu akan lebih bernilai jika dibaca banyak orang. Nah sehubungan dengan hal itu, saya kok sekarang jadi uring-uringan ketika melihat kolom fiksiana. Karya-karya fiksi yang bertebaran di sana sangat minim sekali pembacanya. Entah ini karena apa? Apa karena pembaharuan kompasiana versi mobile atau memang apresiasi yang kurang terhadap karya-karya fiksi. Tetapi bagaimana pun juga kepada teman-teman fiksiana, tetaplah semangat dalam berkarya. Jangan sampai patah semangat atau malah behenti menulis karena siapa tau karya-karya anda ada yang nglirik untuk dinobatkan menjadi sebuah buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun