Mohon tunggu...
Tanri Alim
Tanri Alim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswa tingkat akhir

Selanjutnya

Tutup

Politik

5 Fakta Tentang Ratu Atut

3 Januari 2014   13:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kalau tidak bisa buffer, silahkan klik disini

Nama Ratu Atut semakin ramai dibicarakan orang-orang. Yap, Ratu Atut yang pernah menjabat sebagai Gubernur Banten (entah sekarang masih atau tidak), ini ramai dibicarakan media karena banyak hal, ada yang membahas tentang magic-nya, ada juga yang membahas tentang keluarganya yang menguasai Banten dan lain-lain. Bagi anda yang belum mengenal Ratu Atut, semoga tulisan saya dibawah ini bisa bermanfaat.

Berikut adalah Lima Fakta Tentang Ratu Atut

1. H Chasan (almarhum)


Ayah Atut, adalah pendiri Persatuan Pendekar Persilatan dan Seni Budaya Banten Indonesia. PT Sinar Ciomas Raya Utama merupakan Perusahaan pokok usaha ayah Atut, Chasan, yang bergerak di sektor usaha konstruksi. Almarhum H Chasan merajai perusahaan konstruksi di Banten saat wilayah ini masih tergabung dengan Provinsi Jawa Barat.

2. Dilindungi para jawara


Yap, karena ayahnya Atut adalah seorang pendiri jawari jadi walaupun H Chasan ini sudah meninggal dunia para jawara tetap setia mendukung Atut. Bahkan katanya para jawara ini siap mati demi membela Atut. Wallhu'alam apakah ini benar atau tidak, menurut saya sih mereka setia karena dikasih duit sama Atut.

3. Menggunakan Magic


Well... Banten emang terkenal dengan magic-nya, jadi tidak heran kalau pemimpinnya juga menggunakan magic. Masyarakat sekitar rumahnya Atut segan dengan Atut juga lebih karena Atut terkenal sering bermain dengan magic, bukan karena Atut seorang gubernur.

4. Monopoli perputaran APBD


Ternyata dana APBD di Banten berputar di perusahaan-perusahaan milik Atut dan para keluarganya, sungguh terlalu. Berikut adalah beberapa faktanya:

Hotel Ratu Bidakara (Kebon jahe, Serang)


“Sejak hotel didirikan, setiap kegiatan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkungan Pemprov Banten hampir pasti dilakukan di hotel itu,” ujar Koordinator Jaringan Warga untuk Reformasi (Jawara) Banten, Oman Abdurrahman.

Radio


PT Radio Bahana Banten atau: memenangi pengadaan jasa iklan selama 422 siaran sebesar Rp 63,3 juta. Polaris FM; SPBU di perempatan Pal 5, Serang; memanfaatkan kebutuhan distribusi kendaraan dinas.

Tempat Rekreasi


Tempat rekreasi Tembong Jaya: memanfaatkan kebutuhan rekreasi tujuan SKPD.

Perputaran uang APBD Provinsi Banten tetap bermuara di kantong keluarga Ratu Atut.

PT Sinar Ciomas


PT Sinar Ciomas Wahana Putra. Perusahaan ini memenangi tender proyek pengamanan Pantai Kronjo senilai Rp 4,6 miliar dan Pantai Tirtayasa senilai Rp 6,2 miliar

PT Glindingmas Wahananusa


PT Glindingmas Wahananusa. Perusahaan ini merupakan milik Ratu Tatu Chasanah, adik Ratu Atut

5. Kekayaan Atut


Data Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2006 mencatat Ratu Atut memiliki 65 bidang tanah di Banten dan Jawa Barat. Total nilai tanah itu mencapai Rp 19 miliar.

Luas tanah Ratu Atut di Kabupaten dan Kota Serang mencapai 500.752 meter persegi. Padahal luas Kota dan Kabupaten Serang secara keseluruhan 1.467 kilometer persegi. Kekayaan ratu Atut seluruhnya mencapai Rp 41,6 miliar.

Sekian posting hari ini mengenai fakta tentang Ratu Atut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun