Demikian sebagian impian yang saya list, sebenarnya masih banyak. Para kompasianer bisa membuat berbagai macam target. Asal, tujuan realistis, sesuai kemampuan diri, waktu terukur, lakukan selangkah demi selangkah, buat waktu jangka pendek. Yang terpenting, sabar menjalani prosesnya. Lelah, berhenti sejenak, berjuang kembali. Carilah dukungan dan penyemangat.Â
Target (tujuan) tidak lepas dari niat. Menomor satukan kebahagiaan diri sendiri, misal hubungan kita dengan Allah, dan kebutuhan diri sendiri, seperti makanan dan pakaian juga harus diperhatikan. Bagaimana kita ingin menabur kebahagiaan kepada sesama jika kita merasa menderita?Â
Jangan lupa, tulis target di tempat yang mudah dibaca. Misal, dinding kamar. Tempat salat pribadi. Jika percaya diri, boleh di tempat umum orang lain mudah membaca. Karena kita tidak tahu aamiin siapa yang dikabulkan.Â
Dari guru saya, setiap impian itu dikirimi Alfatihah. Keyakinan saya, saya tidak memiliki daya tanpa kekuatanNya. Saya mematahkan segala urusan saya pada Pemiliknya. Wilayah saya hanya pada usaha.Â
Selanjutnya, usahakan berdamai dengan diri sendiri, tidak terus menyalahkan, tidak mengutuk kelemahan diri, adalah salah satu cara tubuh kita menjadi sehat dan kuat. Percaya akan kemampuan diri harus ditanamkan. Bahwa diri kita mampu dan bisa.Â
Kira-kira begitu target dan celoteh saya. Sekian terima kasih. Bila ada kalimat yang menggurui, itu bukan untuk Anda. Melainkan untuk mengajarkan diri saya sendiri.Â
Salam HangatÂ
Bumi Shalawat, 03 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H