Mohon tunggu...
Zainab El Khadijah
Zainab El Khadijah Mohon Tunggu... Guru - Ghuroba

Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Arti Sahabat Versiku

3 Januari 2022   06:23 Diperbarui: 3 Januari 2022   06:25 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Tentang sahabat, apakah setiap orang berbeda-beda memaknainya? Siapakah sahabat itu sebenarnya? Sungguh saya sendiri juga belum memahami pasti makna sahabat. Bagi saya, saya hanya mengenal teman, teman biasa, teman dekat, yang pasti bukan teman tapi mesra. Hihi. 

Ke sana ke mari, belum menemukan makna tepat yang bisa diterima, dibuatlah sahabat versi saya sendiri. Sahabat, bukan dia yang selalu ada untuk kita di mana pun berada, atau dalam kondisi apapun. Sahabat, adalah ketika dia jauh, dia masih setia mendoakan kita, dia menegur kita saat salah, dia yang menarik langkah kita menuju kebaikan. Padahal, kita di saat itu membenci nasihat-nasihatnya. 

Baik, langsung saja pada surat, em, lebih tepatnya, isi hati, yang dituang dalam tulisan. Sebelum masuk ke harapan-harapan dan doa baik. Saya mulai dari awal kenal satu sosok manusia, yang hari ini saya anggap sebagai sahabat, ingat versi saya. Jika didefinisikan seorang teman, lebih daripada itu. 

Saya mengenalnya pertama kali, karyanya, bukan orangnya. Saya tertarik untuk terus membaca, lalu terbayang, seperti apakah gerangan di balik puisi-puisi yang menyita perhatian saya? Saya pengagum biasa. Tidak terlalu fanatik buta, maksudnya tidak berlebihan menyukai sesuatu. Ala kadarnya begitu. 

Puisinya keren bagi saya, ngena, sepertinya memang sebagian puisinya adalah isi hatinya, tidak murni imajinasi. Semakin lama, postingan puisi itu terus muncul di beranda FB saya. Entah kapan kita berteman. Singkat cerita, antara saya dengannya mungkin ada kesamaan hati. Sama-sama penyuka karya sastra. Perbedaan banyak tentunya. Dia sudah berkarya banyak, saya tidak sama sekali, jadi penikmat karyanya orang lain saja. 

Setelah kami dekat, bagaimana cerita kami dekat, ya begitulah, lalu kami saling bertukar pengalaman. Tentang keluarga hingga hal-hal berharga. Hal-hal berharga bagi saya, adalah tentang bagian-bagian kecil dari kehidupan. Mungkin yang paling dianggap remeh, murah, yaitu, menebar senyum, berbaik sangka, sabar, damai dengan diri sendiri, semangat, dan banyak lagi. 

Keterbukaan itu, menciptakan rasa nyaman. Sehingga saya yang sulit percaya kepada orang, saya bisa mempercayainya. Analisa saya tidak satu bulan atau dua bulan untuk menilai seseorang itu layak dijadikan teman atau tidak. Apakah dia akan membawa manfaat bagi hidup saya atau tidak, benar-benar harus selektif. Mengapa saya begitu protektif untuk sebuah pertemanan? Saya masih belajar menjadi baik. Saya harus mencari orang-orang yang mendukung saya dalam kebaikan. 

Akhirnya, saya temukan dia, yang hari ini saya artikan sahabat. Umur pertemanan mulai kenal sampai sekarang, masih terbilang sebentar, seumur jagung. Yakin itu bisa dikatakan sahabat? Sebenarnya juga masih asumsi. Itupun klaim saya saja. Entah bagaimana dia menganggap saya sebagai apa. Abaikan. Anggap saja cinta saya bertepuk sebelah tangan. Hihi. Lanjut, berangkat dari pengakuannya, dia setia mendoakan saya dengan baik-baik. Adakah hadiah paling berharga selain doa? Tak ada. Apakah itu tulus, hanya Tuhan yang tahu. Hehe...

Seiring berjalannya waktu. Hubungan pertemanan semakin dekat. Hari ini, dia menantang saya untuk menulis selama sebulan. Hal yang paling keren dari pengalaman hubungan ini. Di antara pengalaman menyenangkan, hingga saling diam, karena perbedaan pandangan terhadap beberapa hal. Tantangan ini searah dengan impian saya untuk bisa rutin menulis setiap hari. 

Mungkin itu cara Tuhan melalui caranya, bisa membawa saya keluar dari sarang kemalasan. Caranya itu membuat saya tidak henti-hentinya bersyukur. Alhamdulillah. Ternyata saya bisa rutin menulis setiap hari, masih berjalan tiga hari sih challenge yang kami sepakati. Semoga berhasil sampai titik finish. Biidznillah. 

Bismillah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun