Mohon tunggu...
hrieny
hrieny Mohon Tunggu... -

belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ingin Menjadi Wanita Sempurna

25 Januari 2016   17:18 Diperbarui: 25 Januari 2016   19:06 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita,...

Aku yakin, semua wanita di dunia ini, ingin menjadi wanita yang sempurna.

Tidak hanya penampilan, tapi juga kehidupan. Lalu sempurna bagi siapa? Sempurna untuk diri sendiri (kepuasan diri), sempurna untuk suami (bagi yang telah menikah), sempurna karir (bagi yang bekerja), sempurna untuk keluarga (menjadi kebanggaan keluarga), sempurna sebagai ibu (bagi yang telah memiliki buah hati), sempurna untuk yang Maha Kuasa (beribadah secara sempurna).

Terkadang, tanpa disadari, ada ambisi untuk meraih itu semua..
Sampai ketika kesempurnaan itu tidak dapat diraih semuanya, dan perasaan menjadi 'seorang wanita' yang gagal.
Penampilan yang tidak bisa seperti wanita lain, karir yang tidak sebaik wanita lain, prestasi buah hati yang tidak sebaik anak-anak yang lain, dan semua kekurangan-kekurangan lainnya ..

Sebenarnya apa yang kau cari wahai Wanita?
Aku bicara pada diri sendiri...Mencoba untuk mengingat-ingat dan membuat daftar, apa yang kuinginkan..

1) Ingin menjadi Wanita Karir

Yup ini cita-citaku sejak aku SMA dulu. Merasakan bagaimana sulitnya kehidupanku dulu sewaktu kecil, serba pas-pasan. Hanya Bapak yang bekerja. Mengandalkan gaji PNS, untuk semuanya. Jaman dulu loh...gaji PNS masih sangat kecil. Untuk jajan seperti anak pada umumnya aja, tidak bisa. Mamah membantu sedikit-sedikit berjualan kue. Tekadku ... pokoknya harus menjadi wanita karir. Aku menyelesaikan kuliah D3 ku, langsung bekerja. Alhamdulillah bisa bekerja sambil kuliah S1. Ingin berkarir selain ingin membanggakan orangtua juga ingin membantu dan tidak menyusahkan orangtua lagi. Keinginan menjadi wanita karir pun tercapai, hingga saat ini aku masih bekerja.

2) Ingin menikah dan mempunyai Suami yang Sholeh

Setelah bekerja, pastinya kemudian ingin menikah. Suami yang seperti apa? Harapanku mendapatkan suami yang sholeh, tidak mengekang, mendukung aku bekerja, bisa diajak kerjasama, dan bukan tipe suami yang otoriter, luwes dan ...wah banyak sekali...
Alhamdulillahnya...aku menikah dengan seorang laki-laki yang luar biasa...sesuai dengan kriteria.

3) Ingin mempunyai keturunan (laki dan perempuan)

Ketakutanku yang terbesar kala itu, takut tidak bisa memiliki keturunan. Riwayat memiliki kista, menjadi salah satu kekhawatiranku yang terus menghantui. Apalagi setelah menikah tidak juga diberi keturunan. Mulai deh gelisah gak karuan. Suami selalu beri dukungan dan keyakinan, bahwa selama kita yakin akan diberi keturunan, Allah akan kasih jalan. Ikhtiar. Alhamdulillah, hingga saat ini sudah memiliki sepasang anak yang sehat.

4) Ingin menjadi istri yang hebat untuk suamiku

Apa saja tugas sebagai seorang istri? Ingin rasanya sempurna untuk suamiku. Menjadi istri yang pintar memasak. Walaupun pekerjaan memasak adalah hal yang paling aku gak ngerti, karena dulu aku lebih sering menemani dan membantu pekerjaan Bapakku dirumah (kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan masak memasak) menjadikan aku gak terlalu tertarik dalam hal memasak.

Tapi aku harus bisa. Beberapa kali mencoba dan hasilnya hanya bisa masak yang sederhana saja. Alhamdulillahnya suamiku gak pernah protes dan sangat menghargai masakanku (jangan-jangan terpaksa hehehe).

5) Ingin menjadi ibu yang hebat untuk anak-anakku

Ingin menjadi tauladan anak-anakku. Ingin menjadi teman dan sahabat mereka. Ingin menjadi Ibu yang pintar, Ibu yang bisa memasak yang enak dan kreatif untuk anak-anak, Ibu yang baik, Ibu yang selalu ada untuk anak-anak...daaaannnn masih banyak lagi.

Semua peran itu, kini ada didiriku..berusaha untuk menjadi sempurna.
Tapi seringkali juga terasa sangat berat. Ketika karir tidak bisa dikejar sesuai ambisi, ketika menjadi istri yang sempurna tidak bisa, ketika menjadi ibu yang hebat tidak bisa meluangkan waktu yang banyak untuk anak-anak,...ketika semua rasanya tersita oleh waktu untuk bekerja.
Ketika hasil yang kita harapkan itu...tak seperti yang kita dapatkan...

Ada perasaan gagal. Manusia hanya berusaha. Allah lah yang akan menentukan, Dia yang akan memberikan jalan.
Kegoyahan perasaan, saat anak merengek, saat anak ada masalah, sementara aku tidak bisa didekatnya karena bekerja. Berusaha memenuhi semua agar sempurna. Karir atau keluarga?
Lalu sebenarnya sempurna apakah yang diinginkan?

Sempurna..
Semua sempurna ketika kita menghargai apa yang telah diraih..
Ketika bersyukur dan selalu bersyukur atas apa yang dimiliki...tanpa mengeluh..
Berserah diri pada Allah...Yakin bahwa Allah lah yang akan menunjukkan jalan yang terbaik...
Bersyukur, bersabar dan tetap ikhtiar..
Rasanya kembali ringan ..
Kita hanya manusia...yang jauh dari sempurna.. :-)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun