Mohon tunggu...
Muammar Nur Islami
Muammar Nur Islami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembaca Buku

Lahir di Kembang Kerang Daya Aikmel Lombok Timur. Saat ini sedang menyelesaikan belajar di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Beragama Membuat Saya Membenci Sesama? (Refleksi Pribadi)

25 Februari 2017   08:18 Diperbarui: 25 Februari 2017   18:00 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah pilkada DKI putaran pertama selesai, kita kembali diguncangkan dengan berita masjid yang menolak menshalati jenazah saudaranya seiman hanya karena berbeda pilihan politik. Serius saudara? Hanya karena soal pilihan politik kita sampai menganggap saudara kita sebagai kafir! Tidak pantas dishalati jenazahnya! Semoga saja berita ini tidak benar. Jika pun benar, sekali lagi mengapa beragama membuat kita semakin membenci saudara kita yang lain? Apakah jika ada yang berbeda pandangan dengan kita (apalagi hanya soal politik praktis!) berarti kita adalah yang paling benar? Sedangkan Allah menciptakan kita memang berbeda satu dengan lain?

Kalau memang kita menyalahkan orang lain karena mereka berbeda pandangan dengan kita, sehingga kita harus memaksa mereka seragam sama persis dengan kita. Maka mungkin kita harus menyalahkan Tuhan terlebih dahulu, karena Dia-lah yang menciptakan kita semua dalam kondisi pandangan yang berbeda-beda dan tidak sama.

Sekali lagi, mengapa beragama membuat kita membenci sesama, saudaraku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun