Mohon tunggu...
Muammar Nur Islami
Muammar Nur Islami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembaca Buku

Lahir di Kembang Kerang Daya Aikmel Lombok Timur. Saat ini sedang menyelesaikan belajar di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Maklumat Malam Rebo

21 Februari 2017   21:56 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:25 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama kopi dampit yang disajikan dengan cara tubruk oleh baristanya ini. Aku ingin berkomitmen untuk menulis setiap malam Rabu. Menulis apa pun itu, yang jelas setiap malam rabu aku harus menulis. Akan kucoba komitmen ini dan akan aku laksanakan 3 bulan dulu. Bukan apa-apa, aku hanya ingin melihat sampai dimana aku akan komitmen dengan diriku sendiri. jika tiga bulan saja aku tidak bisa memenuhinya, artinya aku sudah tidak komitmen dengan diriku sendiri. Lantas, bagaimana orang lain akan percaya padaku, kalau aku sendiri tidak percaya dengan diriku sendiri? begitu, setiap malam rabu aku harus sudah menulis. Sekali lagi, menulis apa pun itu tak masalah.

Mengenai malam Rabu, tentu ada alasan mengapa harus malam Rabu (Saya lebih senang menyebutnya malam Rabu daripada Selasa malam). Pernah kalian dengar Majlis Rabu/Majlis Reboan? Ya! Benar sekali. Sebuah majlis diskusi para intelektual muslim. Di sana ada Cak Nur, Gus Dur, Kang Jalal, Bang Dawam Raharjo, dan kawan-kawannya yang lain. Aku berharap, setidaknya walau tulisanku adalah tulisan sederhana dan tidak penting-penting amat, tapi bisa melapangkan dan menenangakan hatiku. Seperti sebuah cara bercerita tentang satu hal dan atau berbagi keluh kesah dan pengalaman (Jelas ini mengada-ada, apa hubungannya menulis malam Rabu dengan Majelis Reboan? Hehee).

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Aku sedang dalam masa Praktik mengajar. Aku harus segera kembali ke rumah kontrakan sebelum gerbang rumah tersebut terkunci sehingga aku tidak perlu menggedor pintu dan mengganggu kawan-kawanku yang berada di dalamnya. Apalagi sampai membuat ibu kontrakan keluar. Aku tidak ingin mengganggu kenyamanan.

Sampai disini, tepat setelah All of Medari John Legend berakhir, aku akhiri tulisan ini. aku tidak tahu akan menulis apa malam Rabu nanti. Yang jelas, aku harus menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun