Mohon tunggu...
Muammar Nur Islami
Muammar Nur Islami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembaca Buku

Lahir di Kembang Kerang Daya Aikmel Lombok Timur. Saat ini sedang menyelesaikan belajar di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Budaya Konsumtif dalam Masyarakat Konsumen

22 Mei 2016   22:17 Diperbarui: 22 Mei 2016   22:33 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bagi masyarakat yang tenggelam dalam arus konsumtif ini, apa yang dicari dalam konsumsi bukan lagi makna-makna ideologis, melainkan kegairahan dan ekstasi dalam pergantian objek-objek konsumsi. Konsumsi disini dilandasi nilai tanda dan citraan semata ketimbang nilai utilitas. Logika yang mendasarinya bukan lagi logika kebutuhan (saya mengkonsumsi karena saya butuh) tapi adalah logika hasrat (saya mengonsumsi karena saya ingin). Maka, tidaklah mengherankan jika dalam masyarakat konsumen saat ini kita melihat orang membeli sesuatu bukan karena dia butuh pada barang tersebut, tapi semata-mata karena hasrat ingin memiliki semata. Dan kesadaran serta hasrat ini muncul dari peran iklan sebagai pengkomunikasi pesan kepada konsumen.

Overproduksi sebagaimana diterangkan di atas telah membuat semacam perlombaan dan perebutan konsumen, maka ketrampilan dalam menarik hasrat konsumen, termasuk melalui iklan sangat diperlukan. Disinilah kemudian kita menemukan apa yang disampaikan Umberto Eco, bahwa semiotika “….. pada prinsipnnya adalah disiplin yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta (lie)”., termasuk penggunaan iklan dalam pemasaran di masyarakat konsumen oleh kapitalisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun