Mohon tunggu...
Muammar Nur Islami
Muammar Nur Islami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembaca Buku

Lahir di Kembang Kerang Daya Aikmel Lombok Timur. Saat ini sedang menyelesaikan belajar di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

E-Learning: Jalan Transformasi Konsep Pembelajaran Bahasa Arab

25 September 2015   15:13 Diperbarui: 25 September 2015   15:29 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Melihat pembelajaran bahasa arab di sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah di Indonesia, kita akan menemukan beberapa kenyataan yang memprihatinkan. Ini dikarenakan pembelajaran bahasa arab di insdonesia masih menghadapi tantangan dan kendala. Dr. Sofyan Sauri M.Pd salah seorang dosen di Universitas Pendidikan Indonesia menyebutkan setidaknya ada empat kendala atau tantangan yang saat ini sedang dihadapi para pegiat pendidikan bahasa arab[8], yaitu: (1). dari segi edukatif pembelajaran bahasa arab masih relative kurag ditopang oleh factor-faktor yang kurang memadai, termasuk kurikulum yang di dalamnya termasuk orientasi tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Termasuk juga sarana dan prasarana serta tenaga pengajar edukatif yang professional. (2).

Dari segi social budaya pada umumnya peta pengajaran bahasa arab berada dalam lingkungan social yang kurang kondusif. Kita hanya menemukan beberapa lembaga pendidikan yang benar-benar mendukung pengajaran bahasa arab dari segi social budaya, seperti Pondok Modern Gontor, Pondok Pesantren Darul Lughah wad Dakwah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), dan lembaga-lembaga yang sejenis lainnya. (3). Faktor Linguistik Bahasa Arab itu sendiri, para siswa di madrasah cenderung mempunyai kesan bahwa mempelajari bahasa Arab itu jauh lebih sulit daripada mempelajari bahasa asing lainnya, kemudian jika mereka mempelajari bahasa Arab banyak dimotivasi oleh kepentingan yang bersifat religius ideologis daripada kepentingan praktis pragmatis.

Selain itu pola pengajaran yang cendrung tradisional membuat motivasi mempelajari bahasa arab menjadi berkurang. (4). Dari segi politik dan diplomasi luar negeri. Yang mana, kita masih belum banyak memanfaatkan peluang-peluang dari Negara-negara berbahasa arab. Menurut Dr. Sofyan Sauri M.Pd, untuk mengubah paradigm dan menjawab kendala di atas, dibutuhkan beberapa pendekatan. Diantaranya, pendekatan edukatif, pendekatan social budaya, dan pendekatan politik. Pendekatan edukatif lebih difokuskan pada bagaimana kurikulum pendidikan bahasa arab yang dinilai sudah tidak relevan dengan situasi dan perkembangan masa mulai diganti dengan kurikulum yang lebih sesuai.

Sebagaimana penjelasan di atas, e-Learning memiliki peran yang tidak bisa diabaikan di era digital saat ini. Kebutuhan akan media dan strategi pembelajaran yang efektif merupakan hal yang terus digali guna menemukan novasi-inovasi pembelajaran yang lebih baik lagi. Semakin berkembangnya teknologi menuntut pendidikan untuk menemukan inovasi terbaru baik dalam konsep, strategi maupun media pembelajaran.

Media secara umum sebagaimana dalam kamus besar bahasa Indonesia bermakna alat (sarana) komunikasi, perantara, atau penghubung. Dengan demikian, media pembelajaran adalah alat untuk membantu proses belajar mengaar. Lebih dari itu, media pembelajaran bisa didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, dan atensi (perhatian), serta mendorong kemampuan pembelajar sehingg dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Media sangat diperlukan dalam pembelajaran guna keefektifan dan kelancaran pembelajaran, agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Melihat definisi tersebut, tak terelakkan lagi bahwa media merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Kebutuhan akan media pembelajaran yang efektif adalah kebutuhan yang harus dipenuhi guna mencapai tujuan dari pendidikan. E-Learning menawarkan konsep baru dalam pendidikan, dimana pembelajaran dilakukan bukan hanya di dalam kelas saja, namun bisa dilakukan dimanapun. bisa dijadikan media pembelajaran, tak terkecuali pembelajaran bahasa arab.

Di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sendiri, e-Learning mulai dikenal pada pertengahan tahun 2010. Salah satu dosen jurusan Teknologi Informatika di Universitas tersebut telah menyelenggarakan ujian elektronik berbasis internet dengan ciptaan sendiri. Dua tahun berselang, e-Learning mulai diterapkan ke semua jurusan[9]. Dengan memanfaatkan aplikasi freeware berbasis internet yang telah disediakan oleh situs penyedia e-Learning seperti edmodo.com, educadium.com, dan lain-lain.

Jika e-Learning benar-benar sudah diterapkan di Indonesia, maka kondisi gegrafis Negara Indonesia sebagai Negara kepulauan tidak lagi akan mengahalangi proses pembelajaran. Kehadiran e-Learning akan memungkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh, tidak hanya antar pulau, bahkan antar Negara dan benua. Disinilah kita bisa melihat bahwa peran e-Learning khususnya dalam pembelajaran bahasa arab sangat dibutuhkan. Dengan e-Learning, para pembelajar bahasa arab di Indonesia yang berposisi sebagai orang yang bukan berbahasa arab (الناطقون بغيرها), dapat memanfaatkan media elektronik untuk berkomunikasi dengan orag-orang yang berbahasa arab asli atau native speaker (الناطق الأصلي).

 

  1. Epilog

Internet merupakan satu media yang sangat tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan pembelajaran kita dewasa ini. Munculnya berbagai aplikasi atau software dalam pembelajaran, tidak terkecuali pembelajaran bahasa arab merupakan hal yang tidak bisa ditolak, menolak perkembangan tersebut berarti menolak pembelajaran yang lebih berkemajuan. Sebut saja istilah-istilah seperti e-news, e-consulting, e-journal, e-library, e-dictonary, e-book, dan lain-lain, merupakan inovasi-inovasi positif terhadap pendidikan sebagai akibat kemajuan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kehadiran inovasi tersebut juga dinilai memberikan sumbangsih atau kontribusi yang sangat besar dalam pembelajaran bahasa arab. Misalnya jika dulu seseorang memanfaatkan kamus butuh waktu yang agak lama karena proses pencarian mufrodat, saat ini dengan kemunjulan e-dictonary seseorang dapat menemukan kosakata yang dicari dengan lebh cepat dan lebih mudah. Bagitupun jika seseorang ingin mendapatkan informasi atau referansi-referansi pembelajaran, saat ini kemunculan internet memungkinkan hal itu terjadi, bahkan e-book sebagai buku elektronik sekarang dinilai menjadi alternative utama. Selain beberapa disediakan secara gratis juga karena proses mencarinya sangatlah mudah.

Melihat kenyataan di atas, maka kita bisa melihat bahwa e-Learning merupakan solusi dan alternative atas beberapa kendala pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa arab. Kehadiran e-Learning akan membawa perubahan bentuk (transformasi) pembelajaran menjadi lebih baik, khususnya di abad 21 yang disebut sebagai era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun