Untaian metafora tak cukup melukiskan nya.
Indahnya senja tak sanggup kalahkan sahajanya.
Mutiara dilaut tak mampu melampaui kilaunya.
Merdu suaranya bagaikan lantun nada penuh makna.
Wanita itu bernama Anindya, cantik dan jelita arti namanya.
Sungguh seperti namanya, dia memang primadona.
pembawa canda dan tawa penglipur lara.
pemantik renjana yang tak bersuara.
tatap matanya bagaikan arunika.
ucap bibirnya tak kalah indah dari kirana.
jabat tangannya sehangat bulu domba.
sapa lembutnya membuat ku berdaya.
hebatlah kamu, wanita yang hanya bisa kumiliki dalam imajinasi.
hebatlah kamu, wanita yang hanya bisa kuceritakan lewat puisi.
hebatlah kamu, wanita menutup ruang-ruang sunyi dalam hati.
dan hebatlah kamu, wanita yang mampu menciptakan rindu tanpa ku sadari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H