Sampah menjadi hal yang pertama ketika mendengar kata daur ulang. Ya karena memang daur ulang identik dengan sampah. Jika pengertian daur ulang dicari di KBBI, daur ulang diartikan sebagai peredaran ulang suatu masa, perosesan kembali bahan yang pernah dipakai, seperti misalnya serat, kertas, dan air agar mendapatkan produk baru.
      Lalu bagaimana dengan masa lalu?, itu kan bukan sebuah benda, bagaimana cara mendaur ulang nya?
      Dalam hal ini, kedudukan definisi daur ulang adalah proses memanfaatkan kembali hal-hal yang sudah tidak bermanfaat atau bahkan sudah mengganggu manfaat dari hal lain. Lebih sederhananya lagi, mengubah hal yang sudah tidak berguna menjadi lebih berguna, bagi diri sendiri maupun orang lain.
      Tindakan dan tingkah laku adalah manifestasi dari pikiran yang akan menjadi masa lalu. Masa yang sudah lewat, disebut masa lalu. Perjalanan hidup yang kamu alami hingga detik ini juga masa lalu. Kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, rasa sakit, dengki, iri hati dan segala sesuatu yang pernah kamu rasakan, hingga sampai pada proses saat ini, merupakan bagian dari masa lalu. Bahkan malam ini, dimana saya mengetik tulisan yang berjudul mendaur ulang masa lalu, akan menjadi bagian dari masa lalu saya.
      Tulisan ini akan dipenuhi oleh kata masa lalu.
      Membaca buku memberikan pemahaman bagi saya, bahwa masa lalu itu bisa di daur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Telah banyak daur ulang masa lalu yang kita nikmati, mulai dari film yang diangkat dari kisah nyata, kisah-kisah tokoh-tokoh besar yang diangkat menjadi sebuah film dan masih banyak lagi, menjadi bukti manfaat besar masalalu yang didaur ulang.
      Kita saja tahu kalau Indonesia merdeka tahun 1945 lewat masa lalu yang di daur ulang menjadi sebuah buku sejarah, yang setiap minggu pasti dipelajari di bangku sekolah. Kita tahu bahwa orang yang pertama kali menemukan lampu adalah Thomas Alva Edison, itu semua juga dari masa lalu yang di daur ulang. Dan masih banyak lagi.
      Mari kita coba mengubah mindset tentang daur ulang. Dari, yang bisa di daur ulang hanya sampah dan barang bekas. Menjadi, masa lalu (rasa sedih, senang, kecewa, suka maupun duka) sesuatu yang bisa di daur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat.
      Menulis menjadi lahan terbaik untuk kamu jadikan tempat mendaur ulang masa lalu mu. Tuangkan saja apa yang ada dalam pikiranmu tentang masa lalu dalam bentuk tulisan. Jangan pernah berfikir bahwa tulisanmu nanti tidak menarik, tidak bermanfaat, dan bahkan takut akan diejek orang lain karena tulisanmu jelek. Ketakutan itu hal yang wajar, kamu tidak pede karena kamu pemula. Makanya dari awal kita harus mengubah mindset, menulis itu tidak harus berpatokon pada buku-buku tulisan akademisi bernama besar, meskipun harapannya kita bisa menulis sebagus mereka. Pikiran orang-orang sekarang cenderung melihat tulisan harus seperti tulisan di buku sekolahan. Ya wajar, karena dari awal sekolah kita dihidangkan dengan buku-buku seperti itu. Mindset seperti itu menutup mata, bahwa menulis itu sederhana. Awali dengan menceritakan keseharian mu, mambuat puisi, menceritakan masalalu yang kamu anggap menarik, menanggapi fenomena yang ada berdasarkan persfektif mu sendiri. Lakukan itu setiap hari, terlepas tulisan mu bagus atau tidak, paling tidak kamu sudah terhindar dari zona kurang kerjaan. Semua hanya butuh proses agar mencapai level menulis seperti orang-orang hebat diluar sana.
      Tulisan ini adalah salah satu produk dari masa lalu yang saya daur ulang. membaca buku membuka mata saya, melihat banyak masa lalu yang telah di daur ulang menjadi produk yang sangat bermanfaat. Saya bisa melakukan hal yang sama, rasa sedih, kecewa, sakit hati dimasa lalu, akan menjadi sebaliknya ketika di daur ulang.
Masa lalu adalah jalan menuju masa depan.....