Mohon tunggu...
Laily NurAzizah
Laily NurAzizah Mohon Tunggu... Petani - Si perempuan Sulung yang ingin membuktikan takdirnya

Agribussiness, University of Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Identifikasi Kelangkaan Ekonomi Sumber Daya Pertambangan dari Segi Fisik, Ekonomi serta Penanganannya

3 Februari 2024   07:35 Diperbarui: 3 Februari 2024   07:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Purba dkk (2020)  Kelangkaan sumber daya dapat dilihat dari segi harga yang semakin meningkat yang merupakan tambahna biaya royalti yang dalam pengambilannya. Meskipun penggunaan teknologi dapat meminimalisir tambahan biaya tenaga kerja namun faktor lain seperti pengembalian fungsi lingkungan menjadi hal yang pokok.  Pembangkit listrik di Indonesia sebagian besar masih menggunakan energi batubara, dikarenakna harga faktor produksi lebih murah dibandingkan energi lain seperti bensin, sinar matahari dan lain-lain. Ketersediaan batubara dari tahun ke tahun akan mengalami penurunan dan apabila tidak dikelola dengan baik maka energi batubara akan habis. Kelangkaan dari sgei ekonomi memang belum terlihat, mengingat batubara masih menjadi energi yang paling murah dibanding energi lain. Akan tetapi banyak permasalahn ekonomi yang ditimbulkan akibat aktivitas penambangan batubara. Sehingga perlu adanya peralihan sumber energi batubara ke sumber energi alternatif lain yang lebih ramah secara ekonomi, sosial dan lingkungan.

  • Cara penanganan

Menurut Parmawati (2019) Kualitas hidup manusia kedepan akan ditentukan oleh kualiats lingkungan hidup sehingga kondisi lingkungan yang lestari perlu dijaga untuk jangka panjang. Kebijakan ekspor batubara perlu diminimalkan bahkan diberhentikan, mengingat ketersediaan dalam negeri dari tahun ke tahun akan menipis sedangkan kebutuhan dalam negeri akan semakin meningkat. Program diversifikasi sumber energi dengan energi yang lebih terbaharukan seperi energi matahari, angin, dan air sangat potensial meskipun memerlukan biaya yang lebih besar. Masyarakat pengguna listrik perlu mendukung upaya meminimalisir penggunaan batubara melalui gerakan hemat energi listrik. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri jauh lebih penting daripada devisa negara dari hasil ekspor. Selain itu kebijakan pemerintah sangatlah penting guna memantau jalannya penambangan batubara yang dikelola oleh pihak swasta. Perizinan tambang harus diberlakukan secara ketat untuk meminimalisir eksploitasi lingkungan.

REFERENSI

Dalimunthe, Y. K. dan C. Rosydiana. 2018. Keterkaitan Harga Minyak Indonesia dengan Harga Minyak Dunia melalui Koefisien Korelasi. Petro. 5 (1) : 22-27.

Liun, E. 2015. Profil Dan Tren Permintaan Energi Di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir: 16-24.

Parmawati, R. 2019. Valuasi Ekonomi SumberDaya Alam dan Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau. Malang: UB Press.

Purba, B., Nainggolan, L, K., Siregar, R, T., Chaerul, M., Simarmata, M, M., Bachtiar, E.,             Rahmadana, M, F., Marzuki, I., dan Meganingratna A. 2020. Ekonomi Sumber Daya       Alam : Sebuah Konsep, Fakta dan Gagasan. Yogyakarta: Yayasan Kita Menulis.

Susmiyati, H. R. 2020. Hukum Sumber Daya Alam : Menelisik Utilitas Tambang Batubara di Kawasan Hutan. Malang: Intelegensia Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun