Aku bukanlah orang yang terbuang
Aku hanya dituntut mandiri sebagai orang
Kata orang anak sulung punya previllege sukses
Anak sulung juga punya beban ganda
Beban sukses, beban baik, beban segalanya yang sepatutnya bisa ditiru
dItempat ternyaman tanah kelahiran
Tidak pernah aku merasa jadi manusia tidak beruntung
Juga tidak menyalahkan jauhnya pelukan bulan bintang
Aku juga tidak pernah merasa paling sial
Apa sialnya terlahir dengan fisik pas --pasan yang jauh dari standar
Segala fasilitas yang diusahakan masih bisa kutonjolkan
Tapi semakin kesini, rasanya itu hanya omong kosong
Pintar tanpa beuty previllege, cerdas akademis tanpa pemanis
Dasar manusia
Masih banyak hal yang perlu disyukuri
Kamu bukan satu-satunya orang yang merana karena standar itu
Kamu juga bisa berbenah atas cerdasrnya otak, ucapan  dan cantikmu
Hingga, si sulung itu bisa bangkit
Sedikit merias diri dan belajar apa itu public speaking
Tak peduliorang berkata aku berwibawa
bahkan lebih berwibawa dari komandan perang sekalipun
Tak peduli orang memujiku pintar dan bijaksana
Mereka tidak tau dalamnya aku, aku tetaplah remahan tanah
Bukankah begitu  seharusnya cara berpikir dan bersikap
Untuk usaha dan doa yang tak henti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H