Mohon tunggu...
Laily NurAzizah
Laily NurAzizah Mohon Tunggu... Petani - Si perempuan Sulung yang ingin membuktikan takdirnya

Agribussiness, University of Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Kader Ulul Albab dalam Diri PMII Guna Menghadapi Perkembangan Zaman

28 Desember 2023   14:02 Diperbarui: 28 Desember 2023   14:13 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era globalisasi membawa pengaruh negatif disetiap aspek kehidupan, baik sosial ekonomi, politik maupun budaya. Profil ulul albab yang berpendirian teguh dan tidak mudah terbawa arus haruslah dimiliki oleh kader PMII. Kader PMII harus mengikuti kemajuan zaman dan kondisi sosial poltik tanpa meninggalkan tuntunan ahlusunnah waljamaah serta jiwa nasionalisme. 

Kader PMII harus memiliki bekal ilmu agama dan ilmu pengetahuan sehingga mampu berkontribusi dalam advokasi kaum tertindas dan pengembangan umat. Salah satu kalimat dalam mars PMII berbunyi :" Pembela bangsa penegak agama tangan terkepal dan maju kemuka", kalimat tersebut menggambarkan peran dan cita-cita PMII yang harus berani menantang hukum yang tidak sesuai untuk membela masyarakat dengan tetap mengedapankan tuntunan agama. PMII harus berani menentang kebijakan pemeritah atau swasta apabila kemaslahatan umat terdzalimi.

Tuntunan gerakan PMII tertuang dalam NDP (nilai dasar pergerakan) yang terdiri dari 4 hal pokok yakni tauhid, habluminallah, habluminannas, dan habluminal'alam. PMII  hadir disetiap permasalahan masyarakat baik isu sosial maupun politik. PMII memperjuankan hak-hak kaum tertindas, seperti aksi revisi RUU KPK, RUU omnibus lauw, advokasi sengeketa perusahaan dengan masyarakat, isu lingkungan dan kebijakan pemerintah maupun swasta yang menindas lainnya. 

Pengurus cabang PMII Jember salah satunya, PMII Jember membanyu mengadvokasi masyarakat puger yang dirugikan oleh adanya pihak perusahaan swasta. Pihak perusahaan memutus saluran irigasi di persawahan untuk dialihkan ke wilayahnya. Masyarakat petani sangat dirugikan karena tanamannya akan sulit mendapatkan pengairan. Pihak PMII bekerja sama dengan pihak terkait berusaha mengadvokasi dan membantu mencari jalan keluar dengan melakukan diskusi dan konsolidasi  dengan perusahaan.

Perkembangan zaman harus diimbangi dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang mumpuni. Organisasi PMII sangat potensial menjadi suatu wadah untuk mengembangkan kadernya menjadi insan yang bermanfaat dan mampu menghadapi perkembangan zaman. Kader PMII sebagai penggerak utama berperan penting dalam menjadi penggerak perubahan dengan menyaukan perbedaan budaya menjadi kesatuan yang harmonis. Namun terkadang PMII kurang bisa memposisikan dirinya sesuai keadaan zaman, semangat yang membara dan pemikiran terhadap hal besar justru melupakan hal yang mendasar sehingga perlu pemahaman nilai dasar secara konstruktif dan mendalam (Panatapraja, 2019).

Era industri 4.0 ini sangat identik dengan kemajuan digitalisasi di segala aspek kehidupan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PMII, karena derasnya arus modernisasi sedikit banyak akan mempengaruhi ideologi kader. Permasalahan yang terjadi dimasyarakat juga semakin kompleks sehingga membutuhkan gagasan yang inovatif. 

Menjawab tantangan tersebut, PMII memiliki strategi pengembangan yang berasal dari slogan "Dzikir, Fikir dan amal soleh". Kader PMII harus membentengi diri dengan belajar ilmu agama sesuai ajaran aswaja. Pemikiran kader diasah melalui kajian, diskusi, studi kasus dan pembimbingan bakat minat agar terbentuk kader yang kritis dan berintegritas. Aspek digital yang diterapkan salah satunya melalui diskusi online di era pandemi covid 19.

Kegiatan PMII yang berkaitan dengan masyarakat antara lain pengadaan kajian keagamaan, diskusi permasalahan sosial, sosialisasi gerakan cinta tanah air, dan lainnya. Kajian keagamaan dan cinta tanah air berfungsi sebagai sarana penyebarana paham aswaja sekaligus memperkuat ideologi agar masyarakat tidak terpengaruh oleh paham radikalisme. 

Sikap kritis kader PMII diperlukan untuk menganalisis suatu masalah yang berdampak langsung pada masyarakat terkait. Pemikiran inovatif untuk memberdayakan masyarakat disesuaikan dengan dengan bidang keilmuannya, contohnya pemberdayaan masyarakat desa untuk menggalakkan budidaya tanman pekarangan serta penerapan inovasi tekologi budidaya oleh petani.

PENUTUP

Ulul albab merupakan citra dari kader PMII yang sekaligus menjadi motivasi untuk menjalankan perannya. Kader ulul albab adalah kader yang bertaqwa dan memiliki pemikiran yang luas sekaligus berguna bagi masyarakat sesuai dengan motto PMII " Dzikir, fikir, dan amal soleh". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun