Jejak Luka dan Keterpaksaan

Izin boleh tidak ?

Bolehkah beralasan ?

Keinginan dan Rasa Egoisme itu selalu muncul

Dia tidak sesabar dan sebaik yang mereka pikirkan 

Hati dan Pikirannya selalu Adhesi dengan kenyataan

Dan lagi lagi

Tujuannya tidak ingin menarik atensi apalagi sekedar mencari eksistensi

Dia hanya perlu wadah berbagi 

Agar tidak meletus karena timbunan emosi

Dia mengakui secara sadar tindakannya salah

Ikhlas memang tidak semudah yang dikatakan

"Ikhlas is powerfull" belum ia dapatkan sebagai support system 

Bagaimama bisa dapat itu, jika masih dalam proses penerimaan 

Tetapi rasanya, kalimat dipaksa, terpaksa dan terbiasa tidak selalu mempan

Hati dan pikirannya selalu menolak

Apa yang terlaksana hanyalah buah 

Buah dari ketidakmauannya untuk kalah