Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dollar setiap tahunnya bersifat fluktuatif dan mengalami fase depresiasi dan fluktuasi.Â
Nilai tersebut juga dipengaruhi nilai fluktuasi bulanan yang terjadi dalam satu tahun, mengingat nilai kurs rupiah terhadap dollar amerika sellau berubah-ubah setiap harinya. Kurs dollar digunakan dalam pelaksanaan perdagangan internasional. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika nilai tukar rupiah :
- Jika kegiatan impor tinggi maka permintaan nilai mata uang asing akan meningkat seiring peningkatan permintaan penyediaan produk dari luar negeri. Impor yang semakin naik akan menurunkan kurs rupiah terhadap mata uang asing (terdepresiasi).
- Jumlah uang yang beredar di masyarakat (uang giral dan kartal). Jika penawaran rupiah tinggi maka nilai tykar rupiah akan terdepresiasi begitupun sebaliknya.
- Perkembangan suku bunga, jika tingkat suku bunga tinggi maka investor akan berdatangan (domestik dan mancanegara) sehingga kurs rupiah kan meningkat.
Pemerintah perlu mengatur kestabilan nilai tukar rupiah melalui kebijkan monoter, baik melalui pengelolaan jumlah uang yang beredar, tingkat suku bunga serta kebijakan ekspor impor seperti pembatasam kuota atau pajak untuk melindungki produsen dan konsumen sehingga tercipta kesstabilan ekonomi. Pengurangan jumlah uang yang beredar dapat menekan inflasi sehingga mencapai kondisi stabil dan berdampak pada kurs rupiah yang stabil (Fatmawati, 2021).
DAFTAR PUSTAKA
- Syarifuddin, F. 2016. Konsep, Dinamika Dan Respon Kebijakan Nilai Tukar Di Indonesia. Jakarta : Bank Indonesia Insitute
- Fatmawati, M. 2021. Dinamika Nilai Tukar Rupiah Terhadap Us Dollar: Metode Monetary Approach. JEQU. 11(2) : 265-284.
- Nilai Tukar Mata Uang Asing Terhadap Rupiah. Diakses melalui https://satudata.kemendag.go.id/exchange-rates pada 31 Maret 2022 pukul 06.23 WIB.
- Zakyah. 2019. Hubungan Jumlah Uang Beredar, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Pendapatan Nasional di Indonesia Menggunakan Model Dinamis. Ekonomi Regional Unimal. 2(2) : 98-108.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H