PENDAHULUAN
Menurut Prabawa (2020)  Komunikasi adalah suatu bentuk penyampaian informasi atau pesan dari pihak komunikator kepada penerima infomasi melalui penggunaan media. Komunikasi dapat terjadi secara langsung maupun tidak dengan melibatkan berbagai unsur komunikasi. Unsur-unsur komunikasi merupakan bagian penting yang memungkinkan terjadinya komunikasi, yakni komunikator, komunikan, pesan, media, feedback, dsb. Perkembangan teknologi informasi yag semakin pesat menjadikan sarana komunikasi menjadi lebih instan dan mempermudah penyampaian komunikasi. Jarak antar komunikan dan komunikator bukan menjadi penghalang, misalnya saja di masa pandemi kita masih bisa berkomunikasi untuk kepentingan pekerjaan maupun pembelajaran  melalui aplikasi virtual meeting room.
Komunikasi terjadi disegala aspek kehidupan manusia tak terkecuali di bidang agribisnis. Komunikasi agribisnis merupakan proses penyampaian informasi  terkait dengan usaha di bidang pertanian mulai dari subsistem hulu hingga hilir. Komunikasi selalu terjalin mulai dari pengadaan input produksi, budidaya, pengolahan hasil panen hingga tahap komunikasi dan promosi dalam pemasaran produk. Terjalinnya komunikasi terjadi antar sesama petani, penyuluh, pemerintah, produsen saprodi, tengkulak/pedagang, maupun komunikasi dengan konsumen. Komunikasi dalam agribisnis harus terjalin dan berkembang mengikuti zaman agar terjalannya pemenuhan input, produksi maupun pemasaran. Hal ini berkaitan dengan tipe pelaku, target konsumen  dan teknologi dalam agribisnis di zaman milenial saat ini.
Era milenial merupakan periode zaman yang mengunggulkan kaum meilenial dengan segala perkembangan teknologi yang menyertai. Kaum milenial dikenal dengan generasi yang kreatif, inovatif dan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Hal ini menjadi peluang dan tantangan tersendiri dalam pemasaran suatu produk barang atau jasa. Pemasaran tidak terlepas dari adanya promosi dengan perantara media, baik media cetak maupun elektronik. Produsen harus mampu mengetahui kondisi target konsumennya sehingga promosi bisa menyesuaikan. Ketepatan media promosi sangat penting khusunya di era digital marketing saat ini. Pelaksanaan digital marketing telah dilaksanakan diberbagai bidang usaha seperti bisnis di bidang pertanian. Umumnya masyarakat petani sudah mengetahui tentang pemasaran digital namun pelaksanaan promosi produk mereka melalui media sosial memang belum dilakukan (Utami, 2020).
Pemasaran produk agribisnis diharapkan dapat menyesuaikan perkembangan digital, dimana pemanfaatan media digital lebih ditingkatkan. Meskipun pemasaran digital peroduk agribisnis belum menyeluruh mengingat SDM dan ketersediaan modal yang masih terbatas. Umumnya media komunikasi yang digunakan petani dalam mengakses infomasi terkategori sedang seperti handphone, koran dan televisi (Oktavia, 2019). Terlepas dari itu, saat ini sudah banyak inovasi pemasaran digital agribisnis melaui e-commerce atau aplikasi belanja online  seperti SiKumis.com, TaniHub, OnlineFresh.id, TTI dan lainnya . Pemilihan media promosi beserta konten promosinya sangatlah penting untuk menarik dan menjangkau konsumen dengan menyesuaikan kondisi di zaman milenial, seperti peningkatan promosi melalui media sosial dengan bermitra dengan influencer. Promosi yang menarik akan meningkatkan penjualan produk pertanian sehingga turut meningkatkan kesejahteraan petani.
PEMBAHASAN
Menurut Widayati & Augustinah (2019) Promosi meruapakan upaya atau metode komunikasi yang dilakukan produsen untuk memberitahukan atau menawarkan produknya kepada khalayak untuk menarik konsumen dalam mEngkonsumsi produknya. Promosi agribisnis adalah suatu kegiatan mengkomunikasikan suiatu produk barang atau jasa di bidang pertanian baik input produksi, hasil panen, olahan agroindustri , maupun jasa pertanian. Promosi dilakukan agar suatu produk atau jasa diketahui oleh masayakat luas dan dapat menjangkau sasaran konsumen. Promosi berkaitan erat dengan pemasaran yang menjadi titik penting pendapatan pelaku agribisnis. Kegiatan promosi agribisnis merupakan kegiatan komunikasi yang memerlukan media dalam penyampaiannya.
Seiring perkembangan zaman media promosi produk apapun terutama produk agribisnis berkembang baik melalui media cetak maupun elektronok. Media cetak yang digunakan seperti brosur yang disebar di tempat ramai, poster, spanduk, dan baliho yang dipasang di pinggir jalan, maupun standing banner yang dipasang di depan toko. Adapun media elektronik yang digunakan sebagai media diantaranya melalui iklan radio, televisi, handphone dsb. Media cetak maupun media elektronik tersebut masih digunakan dan sering kita jumpai disekitar kita. Promosi melalui media-media tersebut atau sering kita sebut iklan haruslah memiliki konten yang kreatif sehingga dapat menarik orang untuk membeli produk yang ditawarkan. Konten adalah hal yang pertama kali dilihat oleh pengunjung iklan sehingga mereka bisa melihat infirmasi produk yang sesuai dnegan kebutuhannya (Asriani, 2016)
Namun sering kali kegiatan promosi mengalami kegagalan karena pem ilihan media serta metode yang tidak tepat sasaran. Misalnya saja hanya menggunakan satu media saja sehingga sangat terbatas, media promosi yang variatif memungkinkan komunikasi tersampaikan secara luias. Permasalahan anggaran masih menjadi kendala dalam promosi agribisnis sehingga pelaku agri bisnis hanya mempromosikan dengan media sederhana. Strategi promosi yang baik harus dimiliki pelaku ushaa agar promosi yang akan dilakukan dapat menguntungkan. Strategi yang perlu dilakukan diantaranya yaitu merencanakan promosi mulai dari pengumpulan data yang menjadi konten promosi, kemudian merancang bentuk konsep visual baik gambar, vidio atau suara sesuai dengan media promosi lalu memilih lokasi penempatan promosi . Promosi dengan berbagai jenis media sangat dianjurkan seperti contoh promosi melalui media cetak (banner, spanduk, brosur), promosi dari mulut ke mulut, promosi melalui pameran dan pemasaran langsung (personal selling).
Kolaborasi antar media komunikasi disesuaikan dengan perkembangan zaman. Konsep promosi yang baik terdiri dari iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan pemasaran digital (internet marketing). Pemasaran digital melalui internet merupakan metode promosi paling marak dilakukan di zaman milenial karena lebiih mudah, efektif dan efisien dalam menjangkau pasar. Promosi yang dilakukan oleh pelaku agribisnis baik skala kecil maupun skala besar tentunya berbeda, misalnya perusahaan besar menggunakan website, media sosial atau promosi digital lain dalam mempromosikan sekaligus menjual produknya. Adapun pelaku agribisnis skala kecil dapat memanfaatkan media sosial yang lebih mudah dijangkau seperti melalui whatsapp, instagram, dan facebook. Pemasaran Digital dilakukan melalui serangkaian metode komunikasi yang tersistem mulai dari website, Search Engine Marketing, web banner, sosial media, e-mail marketing dan partnership (Krisnawati et al., 2019).
Penggunaan media internet sebagai pemasraan digital sudah bermunculan, contohnya website di bidang pertanian. Pemerintah menggunakan website sebagai media komunikasi kepada masyarakat terkait informasi di bidang pertanian, baik inovasi budidaya, kebijakan pertanian, penyuluhan pertanian secara digital dsb. Informasi yang tertuang di website penjualan produk agribisnis memberikan daya tarik pengunjung website dalam membeli suatu produk yang ia cari. Selain website, penggunaan media sosial lain dalam komunikasi pemasaran agribisnis juga semakin menjamur. Media sosial ramai digunakan masyarakat sebagai media promosi online disamping kegunaan utamanya. Misalnya media sosial instagram yang semula diguankan untuk berbagi cerita dalam bentuk gambar atau vidio juga dapat dimanfaatkan sebgai promosi produk. Penggunaan sosial media sosial seperti Facebook, twiter, dan instagram banyak digunakan untuk media promosi penjualan dan hubungan masyarakat, sedangkan penggunaan media sosial chat seperti whatsapp, line dan massenger dalam penjualan atau promosi produk agribisnis digunakan untuk penjualan media personal karena terbatas pada kontak yang dimiliki pengguna saja (Agustina, 2015).
Media sosial merupakan teknologi komunikasi berbasis internet yang dapat digunakan sebagai media promosi oleh pelaku usaha agribisnis. Penilaian promosi melalui media sosial dinilai berdasarkan konteks, komunikasi, kolaborasi, dan jaringan. Konteks adalah suatu cara untuk menuangkan informasi melalui penggunaan bahasa atau visual lain. Komunikasi dalam hal ini dilakukan agar sesorang mau mendengar, melihat dan merespon iklan promosi yang ditayangkan. Kolaborasi sangat penting dalam pemasaran melalui media sosial karena melibatkan mitra atau pihak lain yang dapt membantu promosi misalnya bekerja sama dengan akun selebgram atau konten kreator lain. Metode terkahir berupa jaringan merupakan bagian untuk mempertahankan konsumen agar menjadi pelanggan tetap bagi produk agribisnis.
Media sosial sangatlah populer di kalangan milenial sebagai media komunikasi personal dan publik sebagai sarana pergaulan sosial, hiburan, kepentingan bisnis maupun politik. Media sosial dapat menjadi media interaktif antar pengusaha agribsisnis dengan konsumen kapanpun dan dimanapun lokasinya. Â Media sosial mencakup hal yang luas mulai dari proyek kolaborasi, blog, konten, situs jejaring sosial, virtual game, dan virtual social world. Masyarakat Indoensia terutama kaum milenial psti sudah tidak asing lagi dengan media sosial berupa Youtube, Facebook, Instagram, Blog, Twiter, Whatsapp, game online dsb. Media sosial menyajikan kebutuhan komunikasi dan informasi yang lengkap mulai dari tulisan, gambar, maupun vidio. Â Keadaan ini sangat menguntungkan pelaku agribisnis maupun konsumen, karena pelaku agribisnis akan lebih mudah dalam mempromosikan produknya kepada sasaran yang lebih luas, sementara konsumen akan dipermudah dalam pemenuhan kebutuhannya.
Keberhasilan komunikasi dalam bentuk promosi dapat diukur melalui model AIDA yakni attention, Interest, Desire, dan Action.  Misalnya pada pemasaran produk keripik singkong  yang dipromosikan selebgram di media sosial instagram. Tahapan pertama yakni attention berarti konsumen mau memperhatikan iklan promsi porduk yang ditayangkan, hal ini dapat diperoleh mellaui visual iklan (gambar, warna, slogan, komunikator iklan) yang menarik. Konsumen selanjutnya akan tertarik pada produk yang ditawarkan karena suatu keunikannya sehingga menimbulkan keinginan dari konsumen untuk membeli. Tahap terakhir dalam keberhasilan komuniaksi yakni Action, konsumen mau membeli keripik singkong tersebut dan mengkonsumsinya.
Promosi digital memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penggunaan promosi melalui media sosial dirasa lebih cepat, mudah, murah dan dapat menjangkau target secara luas mellaui pengguna internet. Biaya promosi yang terjangkau semakin mebuka peluang pengusaha agribsinis mengeah keb bahwah untuk mengembangkan ushaanya dari bawah. Adapun kekurangan yang seklaigus menjadi tantangan bagi pelaku usaha dalam mempromosikan produk secara digital yakni dibutuhkannya mitra yang menjadi influencer di masyarakat dan konten iklan yang menarik. Pelaku usaha harus kreatif dalam melakukan promosi melalui paid promote, jasa endorse, vidio iklan dsb dnegan memunculkan visual yang menarik. Â Kompetitor dalam promosi digital sangatlah banyak mereka berlomba-lomba membuat konten yang kreatif sehingga untuk mengunggulkan produk kita , pelaku usaha agribisnis harus membuat keunikan tersendiri.
PENUTUP
Komunikasi dalam agribisnis merupakan penyampaian informasi terkait dengan subsistem dalam agribisnis berupa pengadaan input, budidaya, agroindustri, pemasaran dan kelembagaannya. Komunikasi dalam pemasaran agribisnis sangatlah penting karena berkaitan langsung dengan pendapatan yang diperoleh oleh pengusaha agribisnis dalam menjual produknya. Komunikasi yang dilakukan dalam pemasaran berupa promosi atau pengenalan produk kepada khalayak atau sasaran konsumen agar tertarik dan mengkonsumsi produk agribisnis tersebut. Pemasaran produk agribisnis maupun promosi memerlukan media sebagai sarana penyampaian informasi produk.
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, media promosi semakin beragam dari yang semula menggunakan media cetak atau elektronik (radio dan tv) kini merambah ke promosi digital dengan jaringan internet seperti website, instagram, facebook, twiter dsb. . Penggunaan media sosial sebagai sarana promosi produk agribisnis lebih cepat, mudah, murah dan dapat menjangkau konsumen secara luas. Komunikasi yang disampaikan melalui konten kreatif berupa gambar atau vidio lebih menarik minat konsumen terutama para kaum milenial sebagai pengguna sosial media.
Â
Â
Â
DAFTAR PUSTAKA
Â
Prabawa, B. A. T. 2020. Hubungan Strategi Penyuluh Pertanian dengan Perilaku Petani Jahe Subak Sarwa Ada Desa Taro Kecamtan Tegallalang Kabupaten Gianyar. Badung: Nilacakra.
Asriani, A. 2016. Pemanfaatan Internet Marketing Dalam Pemasaran Produk Unggulan Pertanian Provinsi Gorontalo The Use of Internet As Marketing Media of Agriculture Prominent of Gorontalo Province. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(3), 249--257.
Krisnawati, I., Ubaidi, I. A., Rais, H., & Batu, R. L. 2019. Strategi Digital Marketing dalam Perdagangan Hasil Tani untuk Meningkatkan Pendapatan Kabupaten Karawang. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 10(2), 70--75.
Agustina, L. 2015. Komunikasi Pemasaran Melalui Media Baru Di Serambi Botani. Jurnal Masyarakat Telematika Dan Informasi, 129--138.
Utami, D.P. 2020. Seminar Nasional Karya Pengabdian Pengenalan Digital Marketing dalam Pemasaran Produk Pertanian Untuk Petani Milenial Desa Wonotulus Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. 25--32.
Oktavia, Y. 2019. Peran Media Komunikasi Dalam Pengembangan Kapasitas Pelaku Agribisnis Perikanan Air Tawar ( The Role of Communication Media in Capacity Development of Freshwater Agribusiness Fisheries ) Yenny Oktavia Abstrak. 1, 41--46.
Widayati, W., & Augustinah, F. 2019. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Makanan Ringan Kripik Singkong Di Kabupaten Sampang. DIALEKTIKA: Jurnal Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 4(2), 1--20.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H