Mohon tunggu...
Laily NurAzizah
Laily NurAzizah Mohon Tunggu... Petani - Si perempuan Sulung yang ingin membuktikan takdirnya

Agribussiness, University of Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Pemasaran dan Hubungannya dengan Agribisnis

8 Mei 2021   18:50 Diperbarui: 8 Mei 2021   18:58 6830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemasaran Agribisnis

Kehidupan sehari-hari kita tidak akan terlepas dari kegiatan pemasaran Hal ini karena kita sebagai manusia juga merupakan konsumen yang mana selalu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Adanya suatu kebutuhan pada masyarakat memunculkan keinginan untuk memenuhinya, hal ini merupakan penyebab munculnya permintaan suatu barang atau jasa. Produsen atau perusahaan akan berusaha agar produk barang atau jasa yang dihasilkan dapat diterima dan dibeli konsumen secara berulang dalam artian produsen dapat bersaing dan konsumen loyal terhadap barang yang dihasilkan produsen tersebut. (Kirbrandoko, 2018).

Kebutuhan manusia memunculkan dorongan bagi produsen untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang tujuannya untuk mendapatkan profit melalui pemuasan kebutuhan konsumen.  

Keinginan pemuasan kebutuhan akan menjadi suatu permintaan apabila sesuai dengan anggaran atau pendapatan dari konsumen tersebut dalam kurva permintaan menunjukkan persinggungan antara jumlah barang dengan garis anggaran. Permintaan inilah yang mendorong produsen untuk melakukan penawaran barang atau jasa dan terjadi pertukaran produk atau disebut pemasaran. 

Perlu adanya manajemen dalam melakukan pemasraan agar pelaksanaannya lebih terstruktur mulai dari kegiatan analisa pasar, perencanaan, promosi, pelaksanaan dan pengawasan pasar agar tercipta keuntungan anatara pembeli dan penjual. Makna pemasaran berbeda dengan penjualan.  Penjualan lebih terfokus pada kuantitas barang atau jasa yang diperjual belikan sehingga lebih mengutamakan keuntungan, adapun pemasaran lebih terfokus dalam memuaskan konsumen sehingga terjadi repetisi dalam pembelian barang atau jasa.

Agribisnis merupakan suatu sistem dari kegiatan usaha di bidang pertanian yang didalamnya terdapat beberapa subsistem yang saling berkaitan satu sama lain. Subsistem tersebut yaitu subsistem pengadaan sarana dan prasaranaa (agroinput), budidaya usahatani, pengolahan hasil (agroindustri), pemasaran, dan subsistem penunjang (lembaga perkreditan, penyuluhan, transportasi, kebijakan dll). Kelima subsistem tersebut saling berkaitan dan saling membutuhkan sehingga suatu agribisnis bisa mencapai tujuan yakni memperoleh keuntungan. Apabila salah satu tidak berjalan maka siklus agribisnis tidak akan berjalan optimal.

Pemasaran agribisnis tentunya berbeda dengan pemasaran produk lainnya, Produsen pertanian (Petani) memiliki berbagai kendala dalam proses pemasaran produknya diantaranya yaitu masalah pada sifat produk pertanian itu sendiri yang mudah rusak, tergantung musim, harga yang berfluktuasi, kurangnya informasi pasar, panjangnya saluran pemasaran, dan rendahnya kualitas SDM (Maihani S dan Silfana, 2016). Produk pertanian memang tidak hanya produk hasil panen segar, akan tetapi juga mencakup produk agroinput seperti pupuk, benih, pestisida, alat dan mesin pertanian. Produk hasil pertanian juga dimanfaatkan untuk kepentingan industri pangan, tekstil, furniture, dan lainnya. Hal tersebut diantaranya bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, menarik konsumen, mengolah menjadi bahan siap pakai dan juga yang paling utama untuk mendapatkan nilai tambah.

Pemasaran Agribisnis dapat ditinjau dari aspek ekonomi dan aspek manajemen. Aspek ekonomi pada pemasaran agribisnis merupakan aliran produk agribisnis dari produsen pertama yakni petani hingga konsumen baik konsumen potensial (agroindustri pengolahan) mapun konsumen akhir (rumah tangga) yang memenerapkan fungsi pemasaran. Pelaksanaan fungsi pemasaran baik pertukaran, fisik maupun penunjang dilaksanakan oleh lembaga pemasaran seperti pedagang pengumpul, pedagang besar, agen, pengecer, agen dll. Lembaga-lembaga pemasar tersebut tidak selalu berjalan bersambungan, karena adakalanya produsen langsung menjual produknya sendiri tanpa perantara.  Rantai pemasaran yang pendek lebih menguntungkan baik bagi produsen maupun konsumen, karena seringkali permasalahan terjadi pada peran tengkulak yang memasang harga yang rendah di tingkat petani. Aspek manajemen pada pemasaran agribisnis yakni berkaitan dengan bagaimana perusahaan atau produsen untuk mencapai tujuan dengan berproduksi dan menawarkan produk ke konsumen.

Peran Penting Pemasaran dalam Agribisnis

Subsistem pemasaran pada agribisnis menajdi titik terlemah sekaligus menjadi titik terkuat apabila bisa dimanajemen dnegan baik, mengingat pemasaran merupakan ujung tombak dari setiap usaha yakni dapat mengembalikan modal dan memperoleh keuntungan.  Maka dari itu diperlukan pemasaran yang efektif dan kompetitif untuk mendorong para petani maupun produsen agroindustri serta lembaga pemasar terkait. Keunggulan kompetitif dapat dicapai produsen apabila mampu memasok produk sesuai keinginan konsumenbaik dipasar domestik atau internasional pada harga yang sama atau dibawah pesaing sehingga profit minimal sudah menutupi total biaya produksi (Asmarantaka, 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun