Junianto1 dan Cony Fadilla Febriani2
- Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
- Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD
Â
Â
Upaya untuk meningkatkan nilai dan mengoptimalkan pemanfaatan produksi hasil perikanan dapat dilakukan dengan pengembangan produk bernilai tambah, baik olahan secara tradisional maupun modern. Pada sektor perikanan dan kelautan, usaha pengolahan hasil perikanan pada umumnya masih didominasi oleh pengolahan ikan berskala usaha mikro, kecil, dan menengah. Usaha pengolahan perikanan umumnya masih bersifat tradisional, cenderung dikelola keluarga secara turun temurun dengan kapasitas produksi yang terbatas dan kegiatan usaha bersifat rutinitas (Maharani et al. 2018).
Kerupuk adalah kudapan yang terbuat dari bahan utama pati (Dinda 2017). Â Pati yang digunakan dapat berupa tapioca atau terigu. Â Jika pati tersebut ditambah dengan udang maka nama kerupuk bertambah menjadi kerupuk udang. Â Pembuatan kerupuk udang adalah salah satu cara untuk meningkatkan variasi dari penggunaan udang. Â Kandungan protein pada udang sangat tinggi sehingga cocok untuk dikonsumsi dalam upaya meningkatkan asupan protein. Selain itu udang juga mengandung vitamin dan mineral yang dapat mendukung pertumbuhan tubuh.
Konsumen dalam mencari atau membeli kerupuk udang dimaksudkan untuk memenuhi butuhan fisiologis. Â Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan primer karena terkait dengan pemenuhan fungsi-fungsi faal seperti bergerak, tumbuh, dan berkembang biak.Â
             Â
Target sasaran dari kerupuk udang ini untuk segala kalangan usia dan jenis kelamin terutama ibu rumah tangga. Â Selain itu juga dapat menyasar semua kelas konsumen baik yang berpendapan tinggi atau rendah.
      Dalam pemasaran produk kerupuk udang mentah sangat terdapat banyak baik yang rival maupun yang subsitusi.  Pesaing produk kerupuk udang sebanyak lima pesaing. Pesaing rival adalah sama --sama produk kerupuk udang tetapi lain merk.  Sedangkan pesaing subsitusinya adalah kerupuk ikan dan kerupuk jenis lainnya selain kerupuk udang.Â