3. Â Cuaca Ekstrem
Cuaca pun menjadi faktor yang menghambat pembangunan masjid di pedalaman NTT. Angin kencang pernah melanda daerah Desa Golo Sepang, Harekakae, dan Kampung Mangge saat pembangunan masjid. Di Desa Golo Sepang dan Kampung Mangge, angin kencang menerbangkan atap masjid yang telah dibangun. Lain halnya di Desa Harekakae, angin kencang bahkan merobohkan dinding masjid.
Untungnya, kecelakaan yang terjadi tidak menimbulkan korban luka atau jiwa. Walaupun harus mengulangi tahap, warga tetap semangat untuk menyelesaikan pembangunan masjid.
4. Â Kesulitan Pasokan Air
Pada umumnya, musim hujan akan menghambat proses pembangunan masjid. Namun, bagi warga Kampung Harekakae, musim hujan merupakan waktu yang tepat untuk pembangunan masjid. Jika terpaksa membangun masjid pada musim kemarau, mereka harus membeli air dari pasar air.
5. Â Waktu Panen
Jika telah masuk musim panen, warga harus membagi kegiatan mereka antara memanen dengan membangun masjid. Bahkan ada warga yang sama sekali tidak melakukan pembangunan masjid, agar bisa fokus memanen di ladang. Jika memanen telah selesai, barulah warga kembali melakukan pembangunan masjid.
6. Â Tidak Adanya Tenaga Kerja
Di wilayah Harekakae dan Taenoe, NTT tidak ada warga yang mampu untuk membangun masjid. Sehingga warga harus mendatangkan pekerja dari Pulau Jawa. Warga sekitar hanya bisa membantu sebisa mereka.
Sahabat, banyak kendala yang dihadapi saudara-saudara kita di pedalaman NTT untuk membangun masjid. Bersyukurlah jika di wilayah kita masih ada masjid. Makmurkan masjid yaa Sahabat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H