Back to 2003, waktu itu masih tinggal di Lampung dan kerja ama expat. Pas liburan natal keluarganya pada dibotong buat liburan ke Lampung. Si boss minta dianterin buat mendaki gunung Krakatau yang udah termahsyur itu. Kedahsyatan ledakan Krakatau jadi daya tarik sendiri bagi si Boss dan keluarga untuk berkunjung kesana. Minggu pagi rombongan berangkat ke Krakatau via Kalianda,Lampung Selatan. Sampai di Pantai Canti perjalanan harus dilanjutkan dengan menyewa boat kecil seharga 600rb buat perjalanan pulang pergi.
Pendakian Krakatau emang berat karena medannya yang menanjak dan pasir hitamnya yang panas. Saya yang lebih muda dari si Boss beberapa kali harus berhenti karena kecapekan. Parahnya pas sampe di atas, si boss ngajakin naik lebih dekat ke kawah agar bisa lihat letusan di dalamnya.
Whatt....!!!??
dalam hati aku bergumam nih bule udah gak waras kali, kawah gunung berapi aktif mau dideketin biar bisa lihat "batuknya" Krakatau, padahal dari batuknya, Krakatau bisa menyemburkan bebatuan berwarna hitam kecoklatan panas. Oh lala!! ternyata emang bule lebih nekat dari Melayu. Mungkin ini juga yang membuat mereka lebih maju karena memang mereka lebih berani mencari tantangan.
