Mohon tunggu...
Constaclin
Constaclin Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dan penulis artikel kesehatan

Seorang konsultan kesehatan dengan pengalaman 19 tahun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nyeri Dada Apakah Tanda Gangguan Jantung?

1 Oktober 2019   10:55 Diperbarui: 1 Oktober 2019   11:07 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantara kita mungkin pernah mengeluh nyeri dada terutama dada sebelah kiri baik pada saat istirahat maupun sedang beraktivitas. Langsung timbul kecurigaan apakah jantung bermasalah serta menimbulkan stress dan ketakutan. Jangan panik dulu, sebaiknya tetap tenang dan kenali tanda-tanda nyeri dada akibat penyakit jantung atau bukan.

Nyeri dada disebabkan oleh berbagai macam faktor, jadi nyeri dada tidak melulu berhubungan dengan masalah jantung. Nyeri dada yang terkait dengan gangguan jantung dan paru-paru merupakan masalah yang serius dan jangan dianggap remeh terutama bila disertai sesak napas disertai  nyeri menjalar ke lengan, leher, punggung.

Nyeri dada juga sering disebabkan karena masalah psikis atau kejiwaan. Berdasarkan survey yang dilakukan di Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit di Indiana Amerika Serikat yang dimuat pada BMC Emergency Medicine tahun 2018, 80% pasien yang datang dengan keluhan nyeri dada tidak memiliki gangguan jantung melainkan karena gangguan psikis, 58% di antaranya adalah gangguan cemas atau anksietas.

Nyeri dada bisa dirasakan seperti ditusuk, terpukul benda tumpul atau bahkan seperti rasa terbakar. Intensitas nyeri juga bisa nyeri ringan hingga berat, selain itu lokasi nyeri juga bisa jelas (bisa ditunjuk dengan jari) atau tidak jelas (menyebar/menjalar).

Penyebab nyeri dada sangat bervariasi, di antaranya adalah :

  • Penyakit saluran cerna : dispesia (rasa panas di dada), gangguan lambung, usus dua belas jari, pankreas (nyeri ulu hati) dan kandung empedu (nyeri pada ulu hati yang menjalar pada punggung)
  • Penyakit otot dan tulang : costocondritis (nyeri pada tulang iga), nyeri otot (fibromialgia), retak atau patah tulang iga akibat trauma
  • Penyakit paru : emboli paru (bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah paru), pleurisi (radang selaput pada paru), kolaps paru (akibat adanya udara yang masuk di antara selaput paru dan paru)
  • Sebab lain : Kecemasan, serangan panik atau penyakit cacar ular (herpes zoster)

Nyeri dada yang ditimbulkan akibat gangguan jantung misalnya Sindroma Koroner Akut (ACS) sering disebut dengan istilah angina pektoris. Angina pektoris disebabkan karena otot jantung tidak mendapatkan suplai darah yang cukup (iskemia) sehingga terjadi kondisi kekurangan oksigen (hipoksia jaringan). Bila kondisi ini berlanjut maka sel otot jantung akan mengalami kematian yang disebut infark miokard. Nyeri angina dirasakan seperti rasa berat atau tertekan pada dada dan bisa juga dirasakan di tempat lain seperti bahu, lengan, leher, rahang atau punggung. Angina bukan merupakan suatu penyakit, melainkan hanya gejala dari penyakit jantung koroner akibat sumbatan seperti aterosklerosis.

Berdasarkan American Heart Association terdapat berbagai jenis angina, di antaranya adalah :

  • Angina mikrovaskular
    • Nyeri dada akibat gangguan pada pembuluh darah kecil jantung
    • Nyeri yang dirasakan bisa sampai 30 menit
  • Angina Printzmetal
    • Angina yang sangat jarang
    • Timbul pada saat malam hari atau menjelang pagi
    • Nyeri yang dirasakan sangat berat
    • Biasanya hilang dengan pemberian obat
  • Angina stabil (stable)
    • Nyeri terjadi pada saat beraktivitas
    • Berlangsung singkat, biasanya 1-5 menit
    • Hilang pada saat istirahat
    • Menjalar ke bahu, lengan atau punggung
  • Angina tidak stabil (unstable)
    • Terjadi pada saat beristirahat
    • Makin berat pada perubahan posisi
    • Timbul mendadak
    • Makin lama makin memburuk

Pada pasien dengan angina biasanya disertai dengan adanya faktor risiko seperti :

  • Penyakit darah tinggi/hipertensi
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Merokok
  • Diabetes
  • Kegemukan atau obesitas
  • Perilaku hidup malas-malasan (sedentary life style)
  • Diet yang tidak sehat (tinggi lemak, karbohidrat, tinggi garam)
  • Usia lanjut
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung

Nyeri dada harus didiagnosis oleh dokter melalui serangkaian pemeriksaan seperti :

  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Stress test (treadmill test)
  • Pemeriksaaan darah (troponin, creatine kinase, C Reactive Protein, fibrinogen, homosistein, profil lemak dan protrombin)
  • Pemeriksaan Rontgen
  • Kateterisasi jantung
  • Pemeriksaan CT scan angiografi

Dari pemeriksaan tersebut baru dapat ditentukan penyebab dari nyeri dada. Bila nyeri dada merupakan angina maka harus segera dilakukan pengobatan. Pengobatan angina dilakukan secara komprehensif termasuk mengobati faktor risiko seperti :

  • Perubahan pola hidup (berolah raga teratur, diet sehat rendah lemak, rendah karbohidrat, berhenti merokok)
  • Pemberian obat-obatan :
    • Pengencer darah (antikoagulan)
    • Anti agregasi (clopidogrel, ticagrelor, dipiridamol)
    • Pengobatan penyakit penyerta (antihipertensi, obat penurun kadar kolesterol, obat antidiabetes)
    • Diuretik (furosemide, spironolakton)
    • Pelebar pembuluh darah/vasodilator (nitrate seperti isosorbide dinitrate, minoksidil, hidralazine, nesiritide atau nifedipine)
    • Penurun denyut jantung (beta bloker) untuk mengurangi konsumsi oksigen oleh otot jantung
    • Digitalis (digoksin, digitoksin) untuk meningkatkan kekuatan otot jantung
  • Tindakan bedah : angioplasti (PCI, Baloon angioplasty, operasi bypass, aterektomi)

Apa yang mesti dilakukan bila menangani orang dengan nyeri dada yang diduga mengalami gangguan jantung?

  • Pertama istirahatkan pasien dan baringkan pasien dengan posisi setengah duduk
  • Periksa apakah pasien pucat dan periksa jari tangan dan kaki apakah berwarna pucat atau kebiruan (tanda hipoksia atau kekurangan oksigen)
  • Berikan oksigen pada pasien dengan jumlah 2-3 liter/menit (bila memungkinkan)
  • Berikan obat penahan sakit yang juga bersifat mencegah pembekuan darah (trombosis) seperti : aspirin, asetosal
  • Berikan obat yang dapat melebarkan pembuluh darah seperti nitrogliserin, isosorbide dinitrate
  • Pasien dengan nyeri dada akibat gangguan jantung sering disertai dengan muntah, usahakan jalan napas tidak tertutup
  • Segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun