Mohon tunggu...
Constantine Davin Ethan
Constantine Davin Ethan Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Makna dalam Perbedaan

21 November 2024   20:26 Diperbarui: 21 November 2024   21:23 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

"Setiap orang memiliki kepercayaan, tetapi toleransi adalah jembatan yang mempersatukan kita." – Mahatma Gandhi

Pengalaman ekskursi ke Pesantren Kebon Jambu di Cirebon selama tiga hari menjadi peristiwa penuh makna yang tidak hanya memperkaya wawasan tetapi juga mengukir jejak dalam pembentukan karakter. Pengalaman berkesan ini terjadi sekitar beberapa minggu lalu. 

Dalam perjalanan ini, kami tidak sekadar mengunjungi tempat, tetapi masuk ke dalam kehidupan yang berbeda, menyerap nilai-nilai, dan membangun dialog lintas keyakinan. Ekskursi ini memberi saya kesempatan untuk memahami bagaimana keberagaman dapat dirangkul, bukan ditolak. Pergi melintasi kota-kota, dari Jakarta hingga Cirebon, dengan penuh penasaran.

Hari pertama dimulai dengan perjalanan panjang dari Jakarta menuju Cirebon. Kami, rombongan siswa Kolese Kanisius, penuh antusiasme sekaligus rasa penasaran. Setibanya di pesantren, kami disambut dengan hangat oleh Kyai Haji yang dengan senyum ramah memperkenalkan kami pada budaya pesantren. 

Setelah menikmati makan siang bersama, acara talkshow bersama para kyai dan guru sekolah kami menjadi pembuka wawasan. Dalam diskusi itu, kami mendengar pandangan-pandangan menarik mengenai pendidikan, spiritualitas, dan keberagaman. 

Bagaimana ternyata banyak sekali perspektif yang berbeda, meliputi bagaimana cara pandang agama, dan hukum-hukumnya, apa yang haram dan juga halal, dan perbedaan itu pun memang tidak berlaku di semua jenis agama, tetapi tetap harus dihargai. Saat malam tiba, tubuh terasa lelah, tetapi hati penuh rasa syukur atas hari pertama yang membuka jalan bagi pengalaman-pengalaman berikutnya.

Pesantren Kebon Jambu memiliki suasana yang begitu khas. Bangunan sederhana dengan dinding bercat putih dan hijau mencerminkan kesederhanaan yang mendalam. Anak-anak santri yang kami temui terlihat penuh semangat. Mereka menjalani rutinitas belajar yang dipenuhi nilai-nilai agama. 

Kegiatan sehari-hari mereka, mulai dari mengaji, belajar di kelas, hingga melakukan tugas-tugas harian, semuanya dilakukan dengan disiplin. Meski santriwati sedang libur saat itu, kehangatan tetap terasa dalam interaksi dengan para santri laki-laki yang menyambut kami dengan ramah. Kami disambut dengan ramah, sampai bahkan terasa sangat terlalu dijamu.

Ekskursi ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga dalam pertemuan antar budaya dan agama. Dalam salah satu sesi, kami berbagi cerita tentang pengalaman menjadi umat Katolik. Di saat yang sama, para santri juga menjelaskan keyakinan mereka. Dialog ini memperlihatkan bahwa meskipun keyakinan kami berbeda, kami memiliki nilai-nilai universal yang sama, seperti kasih, kebaikan, dan penghormatan terhadap sesama. 

Hal ini sejalan dengan kutipan dari Nelson Mandela: "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia." Melalui dialog ini, kami belajar untuk melihat keberagaman sebagai kekuatan, bukan ancaman. Seperti dengan prinsip Bhinekka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu jua. 

Hari kedua adalah hari yang paling berkesan. Pagi itu, kami dibagi dalam kelompok kecil untuk mengikuti kelas bersama santri. Saya dan kelompok saya memilih kelas 11. Salah satu pengalaman menarik adalah ketika kami diminta menggantikan guru biologi yang berhalangan hadir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun