Mohon tunggu...
Constantin Damar
Constantin Damar Mohon Tunggu... -

not ready yet

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita (Belum) Merdeka!!

17 Agustus 2013   17:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, 17 Agustus 2013, tepat 68 tahun lalu kita untuk pertama kalinya memproklamasikan kemerdekaan kita yang diwakilioleh Soekarno-Hatta. Untuk pertama kalinya kita terbebas dari penjajahan bangsa lain.

Itu artinya, tidak ada lagi yang akan memaksa kita untuk bercocok tanam demi kepentingan bangsa lain, tidak ada yang memaksa kita membangun sesuatu tanpa mendapatkan upah, dan tentu tidak ada yang akan memperbudak kita lagi. Paling tidak, itulah yang ada dipikiran rakyat Indonesia pada saat itu, pada saat proklamasi dibacakan dan untuk pertama kali kita merdeka.

68 tahun setelah itu, kita lihat keadaan Indonesia. Kemiskinan dimana-mana, korupsi merajalela, wilayah kita sedikit demi sedikit diambil oleh negara tetangga, sumber daya kita yang sangat kaya malah dinikmati oleh bangsa lain. Menurut saya, bukan ini yang terlintas di pikiran leluhur kita saat mendengar proklamasi dibacakan.

Ini adalah renungan yagn selalu muncul saat mendengar kata merdeka. Apa kita sudah benar-benar merdeka? Menurut saya sendiri, kita belum benar-benar merdeka. Penajahan itu tidak hilang, hanya berubah bentuk. Dulu kita dijajah oleh bangsa lain, sekarang kita dijajah oleh hal- hal disekitar kita. Uang, para oknum yang mencari keuntungan pribadi, kemiskinan, kemalasan, dan banyak yang lain lagi.

Saya tidak bisa menawarkan solusi yang cemerlang untuk masalah-masalah seperti ini, namun ada baiknya di perayaan kemerdekaan kita yang ke-68 ini kita sama-sama berinstropeksi. Mengutip dari salah sati kalimat di pidato Soekarno, “Tuhan tidak akan merobah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya sendiri”, mari instropeksi masing-masing, apa kita sudah berkontribusi dalam kemajuan bangsa ini? Atau kita hanya mengikuti arus perubahan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun