Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fan Fict] Real Madrid Keok di Lapangan Kampung

14 April 2013   13:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Conni Aruan & Ghumi

N0. 161

***

Pengangkatan Roy Suryo sebagai Sekjen Kepemudaan bidang Olahraga Sepakbola di Desa Ciwadul ternyata membawa berkah tersendiri. Dengan kemampuan lobinya yang luar biasa, Mas Roy (red-sapaan akrabnya) berhasil menjadwalkan pertandingan persahabatan antara perkumpulan sepakbola desa dengan sebuah klub raksasa dunia Real Madrid dalam rehat pra musimnya.

Real Madrid yang sebelumnya sudah dijadwalkan akan melakukan pertandingan persahabatan dengan Song Lam Nghe An FC asal Vietnam mendadak dibatalkan secara sepihak oleh Real Madrid. Dan berkat kecanggihan lobi Mas Roy jugalah akhirnya Real Madrid kepincut untuk menjajal kemampuan pemuda Desa Ciwadul pada pertengahan Juli nanti.

* * *



Hari yang dinanti akhirnya tiba. Lima hari sebelum pertandingan, keriuhan terjadi di desa. Para punggawa Real Madrid sudah tiba di desa. Luna Maya si gadis cantik penghuni perguruan silat terlihat dalam kerumunan gadis yang ikut menyambut kedatangan Mourinho, CR7 dan pemain bintang Real Madrid di gapura desa. Berbagai macam spanduk bernada cinta juga tak lepas diangkat tinggi-tinggi.

Berbagai ritual sambutan kemeriahan bermunculan kemudian. Rampak kendang, tari sambutan jaipongan serta pengalungan bunga sebagai ucapan selamat datang mengiringi kedatangan pesohor sepakbola dunia. Iring-iringan kemeriahan tak berhenti hingga para tamu agung tadi menempati lima rumah warga yang disulap seperti rumah mewah.

Satu diantara pemilik rumah  adalah  Tukul Arwana, dengan senang sekaligus bangga dia mengiyakan tawaran Pak Kades untuk rumahnya digunakan sebagai tempat penginapan sementara CR7 dan kawan-kawan.

“Eaaa!! Eaaa!! Eaaa!!! Welkam bro, hop yu laik may haus!”  Tukul menyambut rombongan. Beberapa kali dia memamerkan tingkah konyolnya seperti yang di tipi, mencoba mencari perhatian Ronaldo dan timnya. Sayangnya CR7 lebih asyik mengarahkan ponsel pintarnya dari berbagi sudut untuk mengabadikan wajah tampannya. Jepret! Jepret! Jepret! Beda dengan Kaka, dia lebih asyik Skype-an dengan anak dan istrinya. Jadilah Tukul seperti pertunjukan topeng monyet yang tak laku.

* * *

Empat hari sebelum pertandingan, para punggawa Real Madrid menjajal lapangan dimana mereka akan bertanding nanti. Pagi hari pukul 07.00 tampak seluruh pemain sudah hadir di lapangan. "Kami akan fokus pada peningkatan fisik pemain dan kemampuan adaptasi. Mengingat (Indonesia) daerah tropis berbeda dengan tempat asal (Madrid)." keterangan Mourinho pada jumpa pers kemarin.

Perkiraan Mourinho terbukti benar. Pada sesi latihan pertama yang berlangsung pukul 07.30-09.30 tampak beberapa pemain Real Madrid kepayahan. Wajah mereka memerah kehabisan nafas. Kemeriahan sisi lapangan berpagar bambu yang dipenuhi bunga-bunga desa tak mampu membakar semangat para pemain. Bocah-bocah dengan kaos bola yang juga berbaris disalah satu sisi lapangan meneriaki Ronaldo, memberi semangat. Tak mau kalah dengan para bocah dan bunga desa, Ibu-ibu rumah tangga menggelar dagangan mereka tak jauh dari lapangan, minuman dingin dan gorengan tersedia. Para penjual es cendol dan es serut pun tak mau kalah, mereka berbaris rapi menunggu pembeli. “Mumpung rame”  kata salah satu penjual es cendol.

* * *

Hari yang dinanti tiba. Lapangan hingar bingar. Riuh terompet bising dan teriakan para bunga  desa yang berusaha mengimbangi bunyi terompet mengiringi kedua tim memasuki lapangan. Luna Maya yang berdiri di garis paling depan cukup mencolok dengan kaos putih ketat bertuliskan “You’re in my heart CR7” persis di dadanya. Sedangkan Tukul dengan gaya khasnya memandu para bunga desa yang disulap jadi cheerleaders cantik dan seksi yang akan menyemangati kesebelasan Desa Ciwadul.

Sebelum laga dimulai para pemain disuguhi minuman sebagai penyemangat. Dan hal itu sudah menjadi adat di kampung Ciwadul. Dua wadah besar sudah disiapkan untuk kedua tim. Terlihat tim Ronaldo menenggak minuman itu sampai kandas dan merasakan sensasi pertamanya.  Brrr!! Segerrr!!

Kini kesebelasan dari tim sudah berada di lapangan dan siap untuk bertanding.

-

Bersambung...

-

Cerita ini hanyalah fiksi, dan murni hasil imajinasi saya belaka”

Terimakasih sudah membaca
Untuk membaca karya teman-teman yang lain klik di sini
Silahkan bergabung di Grup Pecinta Fiksi, di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun