Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fan Fict] Real Madrid Keok di Lapangan Kampung

14 April 2013   13:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

* * *

Empat hari sebelum pertandingan, para punggawa Real Madrid menjajal lapangan dimana mereka akan bertanding nanti. Pagi hari pukul 07.00 tampak seluruh pemain sudah hadir di lapangan. "Kami akan fokus pada peningkatan fisik pemain dan kemampuan adaptasi. Mengingat (Indonesia) daerah tropis berbeda dengan tempat asal (Madrid)." keterangan Mourinho pada jumpa pers kemarin.

Perkiraan Mourinho terbukti benar. Pada sesi latihan pertama yang berlangsung pukul 07.30-09.30 tampak beberapa pemain Real Madrid kepayahan. Wajah mereka memerah kehabisan nafas. Kemeriahan sisi lapangan berpagar bambu yang dipenuhi bunga-bunga desa tak mampu membakar semangat para pemain. Bocah-bocah dengan kaos bola yang juga berbaris disalah satu sisi lapangan meneriaki Ronaldo, memberi semangat. Tak mau kalah dengan para bocah dan bunga desa, Ibu-ibu rumah tangga menggelar dagangan mereka tak jauh dari lapangan, minuman dingin dan gorengan tersedia. Para penjual es cendol dan es serut pun tak mau kalah, mereka berbaris rapi menunggu pembeli. “Mumpung rame”  kata salah satu penjual es cendol.

* * *

Hari yang dinanti tiba. Lapangan hingar bingar. Riuh terompet bising dan teriakan para bunga  desa yang berusaha mengimbangi bunyi terompet mengiringi kedua tim memasuki lapangan. Luna Maya yang berdiri di garis paling depan cukup mencolok dengan kaos putih ketat bertuliskan “You’re in my heart CR7” persis di dadanya. Sedangkan Tukul dengan gaya khasnya memandu para bunga desa yang disulap jadi cheerleaders cantik dan seksi yang akan menyemangati kesebelasan Desa Ciwadul.

Sebelum laga dimulai para pemain disuguhi minuman sebagai penyemangat. Dan hal itu sudah menjadi adat di kampung Ciwadul. Dua wadah besar sudah disiapkan untuk kedua tim. Terlihat tim Ronaldo menenggak minuman itu sampai kandas dan merasakan sensasi pertamanya.  Brrr!! Segerrr!!

Kini kesebelasan dari tim sudah berada di lapangan dan siap untuk bertanding.

-

Bersambung...

-

Cerita ini hanyalah fiksi, dan murni hasil imajinasi saya belaka”

Terimakasih sudah membaca
Untuk membaca karya teman-teman yang lain klik di sini
Silahkan bergabung di Grup Pecinta Fiksi, di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun