Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Simfoni Hati

13 Maret 2014   17:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sang bagaskara memberi kisah pada kunang kunang menitipkan cerita kasih yang tak kunjung datang menjelang mendamba rembulan kekasih hati dalam bayang bayang yang menyimpan tanya terkembang apakah kisah cinta layak tercipta tuk mendatang?

hingga malam mengetuk pintu pagi dibawah bayang purnama yang beringsut karam pergi hadirmu tak berkesudahan menjalar relung hati sepanjang alur waktu bergulir tiada henti dan setiap detik tanpa garis tepi menjelma bintang yang bertutur jelita bidadari

kualunkan nyanyian hati berjuta rasa getaran atas binar lentera hati bersenandung lagu kasmaran yang tak surut oleh lidah api yang mengusik tenang kerinduan yang tak hancur oleh lintasan badai kecemburuan yang selalu merindu akan impian hanya padamu sang bidadari menawan

sang dewi pemilik segala rasa pelipur keindahan teduh bagaikan tarian kupu kupu senja nan bertebaran sejuk laksana bening embun menetes di pucuk dedauanan kerana hanya dirimu sang mata air dewi kesegaran

rona sang merpati berparas merindu berseri seri titipkan tanya pada putik bunga api adakah cinta bersamamu kupu-kupu dewi? adakah getar tentang asmara dari bilik sari lubuk hati?

salam rindu tersampaikan dari sang merpati jantan penanti jawaban yang gundah akan sebuah keinginan mengikat janji pada sang bidadari idaman penghapus segala pahit kenangan tuk merajut temali asa kebahagiaan diatas jalur cinta bagi jiwa kedamaian aku dan kamu beriring jalan hatiku hatimu satu tautkan ikrarkan kata kesetiaan

***

Bogor – 6 Maret 2014

Ganendra

~

Jawaban puisi  ini di "25"

Sumber Gambar Ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun