Mohon tunggu...
cone aqshal
cone aqshal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi universitas 17 Agustus surabaya

Mahasiswa untag Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Pelatihan Mahasiswa Psikologi Untag Surabaya

5 September 2024   09:04 Diperbarui: 5 September 2024   09:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil dokumentasi pribadi pelatihan 

OPINI HASIL PELATIHAN

Memahami konsep diri yang positif dan pola pengasuhan

Memahami konsep diri yang positif dan konsep pengasuhan

Paham dan tau bagaimana pengasuhan yang tepat untuk anak adalah kunci kesuksesan masa depan anak kita. Banyak orang tua yang sampai saat ini masih belum paham dalam memahami konsep diri positif yang akan di salurkan pada anak dan bagaimana mengkonsep pengasuhan positif akan di berikan pada anak, karna apa? Hal positif yang di tunjukan si anak adalah contoh dari kepribadian orang tua dan pengasuh yang tepat ke si anak. Oleh karna itu pelatihan ini ditinjaukan agar tidak ada kesalahan pribadi si anak pada masa yang akan datang disebabkan oleh kurangnya paham terhadap konsep diri positif dan pola pengasuhan pada si anak.

Manfaat dari pelatihan ini

Memahami konsep diri yang positif dan bagaimana mengajarkan pola asuh yang benar pada anak sangat membawa manfaat besar bagi tumbuh kembang anak dimulai dari pola pikir yang lebih positif hingga ke kegiatan dan tindakan yang lebih bermanfaat bagi si anak adalah manfaat dari pemahaman diri positif dan kebutuhan pola asuh bagi si anak.

Tantangan dan resiko

Namun pada pelatihan ini dalam mengajarkan pemahaman konsep diri yang positif dan konsep pengasuhan ini terlihat bagaimana perbedaan orang tua muda dan lama menunjukan penyampaian positif dan pola asuh yang tidak sesuai dimana orang tua lama masih menerapkan pola asuh turun menurun yang salah dari orang tua generasi sebelumnya dan orang tua muda hanya mengajarkan pola asuh sebisanya kurang mau beradaptasi pada kebutuhan asuh si anak dan lebih sering melabel anak dalam konotasi verbal negatif.

Peran orang tua dan pendidik

Peran orang tua dalam mengenal kan konsep diri positif dan kebutuhan pola asuh ini sangat lah penting di lakukan karena setiap anak memiliki sifat yang berbeda – beda dan kebutuhan pola asuh juga beda oleh karna itu peran orang tua dan pendidik sangat lah penting dan mau ikut serta adil dalam pemahaman pelatihan ini agar tidak salah lagi dalam mengenalkan pemahaman diri positif dan pemberian pola asuh kepada anak

Kesimpulan

Paham dan benar dalam pengenalan diri positif dan pola asuh yang tepat ini memang berpegang pada peran penting orang tua dari bagaimana kepahaman mereka atas pengetahuan atas dampak kepada anak mereka, oleh karna itu memaksimalkan paham dari pelatihan yang di berikan juga upaya terbaik yang di lakukan orang tua dalam tujuan agar menambah ilmu parenting ke anak dan tidak salah lagi memberikan ilmu pelatihan dan di terapkan kepada anak nantinya dirumah.

Menjaga kesehatan anak usia dini

Menjaga kesehatan anak usia dini

Menjaga kesehatan anak usia dini adalah pemberian kebutuhan tumbuh kembang fisik pada anak yang sesuai porsi usia dan kegiatan yang di miliki anak. Pelatihan ini deberikan dengan tujuan pemahaman kepada orang tua apa saja yang harus di perhatikan untuk menjaga kesehatan anak usia dini

Manfaat pelatihan

Pelatihan ini di berikan untuk mengenalkan apa saja kebutuhan ataupun kesalahan orang tua dalam pemberian kebutuhan kesehatan anak usia dini, agar kesehatan anak usia dini lebih terjamin dan tidak ada hal hal yang tidak di inginkan di kemudian hari juga dalam dampak pengurangan tingkat stunting yang tinggi di Surabaya pelatihan ini diberikan dan di ajarkan untuk para orang tua di daerah tertentu di Surabaya.

Tantangan dan resiko

Tantangan yang di temukan pada saat pelatihan di berikan di ketahui dari opini para orang tua dalam kegiatan diskusi materi tersebut yakni pertama dari kurang pahamnya gizi dan apa apa saja yang seharusnya di berikan pada kebutuhan kesehatan anak usia dini mereka para orang tua hanya mengetahui basic kebutuhan kesehatan anak dari apa yang mereka ketahui sebelumnya dan masih awam ilmu dalam memberikan variasi kebutuhan yang lebih menarik ke si anak agar anak juga berpartisipasi besar dalam mejaga kesehatan mereka dan yang kedua adalah perbedaan ekonomi dari 1 rumah tangga dengan rumah tangga lain menjadi tantangan dalam pelatihan ini yang bagaimana tidak bisa meratakan opini pelatihan ini pada satu orang tua ke orang tua lain dikarenakan tidak relatenya materi denga ekonomi yang terjadi pada keluarga mereka.

Peran orang tua dan pendidik

Peran dalam menjaga kesehatan anak usia dini memang wajib diketahui oleh orang tua karna awal tumbuh kembang fisik sehat pada anak itu dimulai dari ilmu yang di berikan orang tua untuk anak dalam optimalisasi menjaga kesehatan tumbuh kembang fisik anak mereka.

Kesimpulan

Setiap orang tua memiliki cara a berbeda dari bagaimana mereka paham kebutuhan kesehatan anak usia dini namun juga masih banyak orang tua yang belum paham dan salah dengan berbagai alasan yang tidak bisa di elakkan sebelumnya dari ilmu yang tidak memadai dan ekonomi yang menjadi batasan namun pelatihan ini mengupayakan general parenting ataupun pemahaman agar penerapan bisa merata di pahami oleh berbagai keluarga yang hadir pada pelatihan tersebut

Pengenalan kesehatan reproduksi pada anak usia dini

Pengenalan kesehatan reproduksi pada anak usia dini

Paham dan tau bagaimana kesehatan reproduksi anak usia dini adalah persiapan awal untuk mencegah banyak hal yang tidak di ingin kan orang tua pada si anak di masa yang akan datang adalah sebuah antisipasi dari berbagai ancaman kekerasan seksual yang terjadi marak belakang an ini. Oleh karna itu pelatihan ini diberikan agar para orang tua memiliki antisipasi lebih awal dalam pengenalan kesehatan reproduksi pada anak dan dampak apa saja yang di timbulkan dari fungsi dan kegiatan dari bagian reproduksi yang di miliki anak.

Manfaat pelatihan

Manfaatnya adalah orang tua lebih bisa memiliki kepercayaan pengawas ketika mereka di luar jangkauan awasan orang tua dalam zona baru yang akan di hadapi si anak agar anak juga lebih baik dalam menjaga alat reproduksi mereka dan tidak ada beban fikiran orang tua apa yang akan terjadi jika ada lingkungan baru yang kurang sehat akan di temukan si anak. Jika adanya pelatihan ini kepercayaan akan lebih meningkat dalam menjaga anak dalam pantuan yang tak tergapai oleh mata orang tua akan lebih yakin memberikan kebebasan dunia karna sudah benar dalam menjaga kesehatan reproduksi anak sejak dini.

Tantangan dan resiko

Beberapa tantangan di temukan dari kurangnya ilmu dan malasnya orang tua dalam mengenalkan alat reproduksi serta langkah pengajaran yang sudah telat pada si anak adalah tantangan para orang tua dalam hal tersebut. Oleh karna itu pelatihan ini memerlukan adaptasi pada lapangan yang terjadi di situasi oleh setiap orang tua yang sedang menghadapi anak mereka.

Peran orang tua dan pendidik

Dalam tujuan mejaga kesehatan reproduksi anak memanglah peran orang tua bukan anak mereka sendiri yang harus menjaga dan memahami kebutuhan kesehatan reproduksi mereka oleh karna itu pelatihan ini di tujukan terlebih dahulu kepada para orang tua agar ilmu baru dan apa saja yang boleh dan tidak boleh dalam menjaga kesehatan reproduksi anak itu di ketahui oleh orang tua.

Kesimpulan

Hasil dari pelatihan kami di temukan masih banyak orang tua yang belum paham pengenalan kesehatan reproduksi anak dan apa pentingnya ilmu tersebut dalam tumbuh kembang anak di masa mendatang dan juga rasa percaya orang tua yang minim dalam kebebasan pengetahuan kesehatan reproduksi anak ini masih perlu di tingkat. Selebihnya orang tua sudah berupaya maksimal dalam menjaga kesehatan reproduksi anak dalam versi asuh mereka sendiri-sendiri.

Mencegah anak dari pengaruh media sosial

Pengaruh media sosial pada anak usia dini

Penggunaan media sosial oleh anak-anak telah menjadi topik yang kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang tua dan pendidik merasa khawatir tentang dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh paparan berlebihan terhadap media sosial. Namun, jika digunakan dengan bijak, media sosial juga dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk perkembangan anak. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pandangan mengenai bagaimana kita dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk mendukung perkembangan positif anak-anak.

Manfaat Media Sosial

Media sosial dapat berfungsi sebagai platform untuk pembelajaran dan eksplorasi. Misalnya, melalui video edukatif di YouTube atau diskusi di forum, anak-anak dapat mempelajari keterampilan baru, mengekspresikan diri, dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dengan bimbingan yang tepat dari orang tua, anak-anak dapat menggunakan media sosial untuk memperluas wawasan mereka dan meningkatkan kemampuan sosial mereka.

Tantangan dan Risiko

Namun, tantangan utama dalam penggunaan media sosial adalah potensi dampak negatif seperti cyberbullying, kecanduan, dan paparan konten yang tidak sesuai. Orang tua dan pendidik perlu waspada terhadap risiko ini dan menetapkan batasan serta pedoman yang jelas untuk penggunaan media sosial oleh anak-anak. Edukasi mengenai penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dan etika digital juga penting untuk mengurangi risiko ini.

Peran Orang Tua dan Pendidik

Orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam membimbing anak-anak menggunakan media sosial dengan cara yang sehat dan positif. Melalui dialog terbuka dan keterlibatan aktif dalam aktivitas online anak-anak, orang tua dapat memahami lebih baik dunia digital anak mereka dan membantu mereka membuat keputusan yang bijak terkait penggunaan media sosial. Selain itu, program pelatihan yang ditujukan untuk orang tua dapat menjadi langkah yang efektif untuk memfasilitasi penggunaan media sosial yang lebih baik di kalangan anak-anak.

Kesimpulan

Pada akhirnya, media sosial bukanlah musuh bagi perkembangan anak-anak, melainkan alat yang harus digunakan dengan bijaksana. Dengan pemahaman yang tepat tentang cara kerja media sosial dan peran aktif dari orang tua serta pendidik, kita dapat memastikan bahwa anak-anak mendapatkan manfaat maksimal dari media sosial, sambil meminimalkan dampak negatifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun