Contoh sederhananya, bagi sebagian orang, sensasi berbeda yang seru dan bikin candu bisa terjadi saat memakan makanan pedas, makin pedas makin besar sensasi yang dirasakan.
Bisa juga terjadi saat memakan kuning telur setengah matang, mengunyah permen lalu pecah di mulut, menggigit tulang ayam goreng dan menghisap sumsumnya, sampai yang paling sering jadi favorit banyak orang, menikmati kulit ayam goreng tepung di akhir-akhir, hanya untuk bisa merasakan betapa serunya sensasi khusus yang didapat dari melakukan hal itu.
Pada FoodGasm, rasa bukan lagi tujuan utama. Rasa yang standart dan umum akan dianggap sangat cukup saat bagaimana cara menikmatinya memberikan sensasi tersendiri dan berujung kepuasan yang sulit dijelaskan.
Banyaknya foto yang beredar dengan tagar FoodPorn dan FoodGasm seakan-akan menandakan bahwa aggapan kualitas rasa yang berkurang mampu ditutupi dan dicover dengan sempurna oleh tampilan yang menawan, serta sensasi menyenangkan saat makan yang didapatkan.
FoodPorn and FoodGasm will be a dynamic duo, makanan yang menggoda nafsu makan serta memberikan sensasi kepuasan, mungkin cukup untuk mengalahkan makanan lain yang hanya mengandalkan kualitas rasa.
Meski makanan yang telah terbukti memiliki kualitas rasa terdepan tak cukup memenuhi syarat untuk melampirkan tagar #FoodPorn dan #FoodGasm, makanan dengan kualitas rasa unggulan selalu punya pelanggan dan penggemar tersendiri.
Walaupun FoodPorn dan FoodGasm cenderung bersifat merayu dan bertujuan untuk bikin jatuh cinta, namun bukan cinta yang salah jika kita mendapatkan sensasi seru dari jenis makanannya. Dan bukan berarti semua makanan hits dengan embel-embel FoodPorn dan FoodGasm tidak memiliki kualitas rasa yang sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H