Mohon tunggu...
Okia Prawasti
Okia Prawasti Mohon Tunggu... Content Writer -

Interested in movies, lifestyle, fashion, popular news and complicated relationship.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal ADHD Lewat Film "Mommy"

21 Agustus 2018   12:00 Diperbarui: 21 Agustus 2018   12:10 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

It's one of touchfulmoment di film Mommy saat karakter Steve mencoba menenangkan Ibunya saat ia harus kehilangan pekerjaan, saat ia memaki supir taksi karena supir taksi itu telah mengucapkan kata kasar terhadap sang Ibu, atau saat ia membelikan kalung dengan liontin bertuliskan 'mommy', dan yang paling bikin haru, saat Steve memberikan pesan singkat melalui telepon ketika ia masih menjalani terapi karantina di sebuah rumah sakit, hanya anak yang benar-benar berpikiran normal yang bisa mengucapkan kata-kata seperti itu. Karena, beberapa penyandang ADHD mendapatkan nilai tinggi pada tes kecerdasan, namun karena ia mempunyai kelemahan lainnya, maka mereka sulit untuk berprestasi di sekolah.

Sama seperti manusia pada umumnya, yang mungkin memiliki kelemahannya masing-masing, maka ADHD hanyalah sebuah kelemahan. Mungkin memang bukan kelemahan yang dapat cepat diatasi dan dihilangkan. Untuk kasus ADHD, butuh kesabaran, penanganan yang tepat, konsisten dan terus menerus, agar kelemahan ini dapat diatasi dengan baik.

Mungkin karena sebagian dari kita belum banyak melihat langsung bagaimana perilaku individu yang mengidap ADHD, dan hanya mencari tau dengan membaca beberapa referensi, film Mommy is a quite good and touchful movie, eventhough it's kind of devastatingly beautiful movie too to watch, hanya untuk tau dan liat langsung representasi perilaku anak pengidap ADHD. So, mulai sekarang kita harus bisa melihat ADHD, atau masalah psikologi lainnya, bukan sebagai penyakit, melainkan sebuah kelemahan yang tentunya bisa diatasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun