Mohon tunggu...
Adhyasta Ananta
Adhyasta Ananta Mohon Tunggu... Freelancer - Habis Gelap Terbitlah Terang

Penikmat Senja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kabarnya, Jokowi Sudah Pasti Menang

21 Maret 2019   13:41 Diperbarui: 21 Maret 2019   14:08 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini beredar kabar di masyarakat bahwa Jokowi sudah pasti menang. Sebenarnya, soal kepastian, tentu saja tak ada yang pasti, sampai kita benar-benar melakukan pencoblosan nanti. Hanya saja, kalau dilihat dari gerak-gerik yang terjadi sampai hari ini, sangat jelas bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi semakin mangkrak.

Yang jelas, SBY sudah tidak ikut campur lagi mengurus Prabowo-Sandi. SBY lebih memilih mengurus Bu Ani. Tentu saja, mengurus Bu Ani lebih banyak manfaatnya daripada mengurus Prabowo yang dulu jelas-jelas pemecatannya sebagai Jendral ditandatangani oleh SBY.

Selain itu, hubungan PKS dan Gerindra semakin renggang. Hal itu sudah tampak jelas di kasus Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sampai sekarang, Gerindra masih saja ingin menguasai kursi pimpinan DKI Jakarta, sedangkan PKS bersikeras minta jatah. Pertikaian ini pun kabarnya terus bergerak dalam komposisi pembagian kabinet bila Prabowo-Sandi menang. Kabarnya, Gerindra masih saja serakah, komposisi kabinet Prabowo-Sandi masih dipenuhi oleh Gerindra. Itulah sebabnya mengapa pelan-pelan anggota PKS menutup mulut dalam kontestasi Pilpres kali ini. Yang sibuk berkoar hanya Gerindra dan beberapa cec*ng*k lainnya saja.

Sementara itu, partai pendukung lain, seperti PAN, juga memilih tidak terlalu banyak bergerak lagi. Semua pada diam-diam saja sekarang. Tampaknya Kubu Prabowo-Sandi baru menyadari betapa liciknya Gerindra. Padahal semuanya sama-sama licik, tetapi Gerindra tak kalah licik.

Selain faktor pertikaian internal tersebut, Kubu Prabowo-Sandi sekarang juga didera oleh kasus demi kasus hukum yang menyertai satu per satu anggotanya. Dalam hal itulah, kelompok Jokowi-Ma'ruf semakin menambah kekuatan mereka. Bahkan dalam kasus OTT Ketua PPP, Jokowi dengan tegas menunjukkan sikap patuh hukum. Hal ini membuat elektabilitas Jokowi semakin meningkat. Hal ini ditambah dengan penampilan KH Ma'ruf Amin di Debat Cawapres yang jauh mengalahkan Sandiaga Uno.

Lima lembaga survei besar di Indonesia dengan jelas menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf semakin naik, jauh meninggalkan Prabohong-Sandiwara. Hal ini membuat kubu hoax semakin panik dan semakin bingung membuat serangan baru untuk Jokowi-Maruf, tetapi strategi mereka mudah dibaca. Semakin hari semakin jelas bahwa kemungkinan Jokowi-Ma'ruf semakin terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun