Ketika anda memiliki masalah seks, disebut sebagai "Disfungsi seksual" oleh dokter. Baik pria maupun wanita dapat mengalaminya. Ada 4 jenis masalah seksual pada wanita, antara lain:
- Keputusasaan ketika tidak tertarik pada seks atau sugestif secara seksual.
- Gangguan stimulasi ketika tidak distimulasi atau tidak dapat mempertahankan gairah seksual.
- Gangguan orgasme ketika tidak dapat mencapai orgasme atau merasakan sakit selama orgasme.
- Gangguan pelecehan seksual saat merasakan sakit selama atau setelah berhubungan seks.
Ada banyak hal yang bisa menimbulkan masalah dalam kehidupan seksual. Misalnya Obat-obatan tertentu seperti kontrasepsi oral dan obat kemoterapi, penyakit seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, penggunaan alkohol berlebihan atau infeksi vagina dapat menyebabkan masalah seksual. Depresi, masalah hubungan atau pelecehan juga dapat menyebabkan disfungsi seksual.
Anda mungkin mengalami penurunan hasrat seksual selama kehamilan, baik setelah melahirkan atau selama menyusui.
Kemudian Setelah menopause, banyak wanita merasa kurang bernafsu, kekeringan pada vagina atau terangsang secara seksual sebagai akibat dari penipisan estrogen (hormon dalam tubuh).
Stres kehidupan sehari-hari juga mempengaruhi kemampuan berhubungan seks. Selain itu kelelahan berlebihan dari pekerjaan atau perawatan anak dapat memengaruhi hasrat seksual. Atau mungkin bosan melakukan hubungan seksual yang sama.
Hingga sekarang 70% pasangan pernah mengalami masalah seks pada suatu saat selama hubungan mereka. Sebagian besar wanita mengalami pengalaman seks yang tidak menyenangkan pada waktu-waktu tertentu dalam hidup mereka.
Ini tidak selalu berarti bahwa Anda memiliki masalah seksual. Jika Anda tidak ingin melakukan hubungan seks atau itu tidak pernah menyenangkan, maka Anda mungkin memiliki masalah seksual.
Sampaikan kekhawatiran Anda ke dokter. Ingatlah bahwa setiap diskusi yang anda lakukan dengan dokter bersifat rahasia dan dokter dapat membantu menemukan penyebab dan perawatan yang tepat untuk menangani disfungsi seksual anda.
Bagaimana solusinya?
Cobalah mengubah rutinitas Anda. Misalnya, anda dapat mencoba berhubungan seks di waktu yang berbeda atau berpindah posisi. Gangguan stimulasi seringkali dapat diatasi dengan menggunakan krim vagina atau pelumas seksual untuk kekeringan.
Jika Anda telah mengalami menopause, bicarakan dengan dokter Anda tentang penggunaan estrogen atau menggunakan krim estrogen.
Jika Anda memiliki masalah orgasme, itu mungkin berarti Anda kurang melakukan rangsangan atau stimulasi sebelum terlibat dalam hubungan intim. Stimulasi tambahan (sebelum Anda berhubungan seks dengan pasangan Anda) menggunakan vibrator dapat membantu.
Anda mungkin perlu sedikit rangsangan atau rangsangan hingga satu jam sebelum berhubungan seks. Banyak wanita tidak mencapai orgasme selama hubungan intim.
Jika Anda ingin orgasme ketika Anda memiliki hubungan intim, Anda atau pasangan Anda mungkin perlu membelai klitoris Anda. Masturbasi juga dapat membantu karena memudahkan Anda untuk menentukan teknik mana yang paling cocok untuk Anda.
Jika Anda mengalami rasa sakit saat berhubungan seks, cobalah posisi yang berbeda. Jika Anda berada di atas, Anda memiliki kontrol lebih besar atas penetrasi dan gerakan.
Bersihkan kandung kemih Anda sebelum berhubungan seks; menggunakan pelumas atau mandi air hangat sebelum melakukan hubungan seksual semuanya dapat memiliki efek yang baik.
Jika Anda masih merasa sakit saat berhubungan seks, beri tahu dokter Anda. Hal ini dikarena penyebab rasa sakit saat berhubungan seks beragam.
Karena itu, bicarakan dengan dokter Anda sehingga ia dapat membantu Anda menemukan penyebab rasa sakit dan menentukan jenis perawatan yang paling cocok untuk Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H