Mohon tunggu...
Mary Ann Kholista
Mary Ann Kholista Mohon Tunggu... Freelancer - aquaculture, fisheries from Muhammadiyah Malang Unversity

pondingiwak

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Urun Rembug: Pestisida Organik

9 Agustus 2017   10:30 Diperbarui: 9 Agustus 2017   10:39 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN 98 merupakan salah satu kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mengusung Tema "Pemberdayaan Masyarakat", KKN 98 mengadakan program kegiatan bertajuk "Conseling and practice of making organic pesticides" guna menjawab problema yang tengah terjadi di Desa Mojorejo, Wates,- Blitar.  Problem yang dikeluhkan oleh masyarakat adalah ketidakampuhan pestisida kimia yang digunakan dalam membasmi hama dan penyakit yang ada, karena kemungkinan hama yang terdapat pada tanaman telah kebal dengan pestisida kimia. Selain itu penggunaan pestisida kimia dapat memberikan dampak yang berbahaya bagi manusia.

Program kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan keseimbangan lingkungan sekitar. Acara ini diadakan di Balai Pertemuan Desa Mojorejo pada hari Kamis, 03 Agustus 2017 yang dihadiri oleh Kelompok Tani Desa Mojorejo dan masyarakat sekitar. Guna mensukseskan acara ini, KKN 98 menghadirkan salah satu Dosen Pertanian dari Universitas Muhammadiyah Malang bernama Ir. Henik Sukorini, MP., P.hD dimana Ibu Henik (sapaan akrab untuk beliau), memiliki kompetensi dalam bidang penanganan hama dan pembuatan pestisida organik.

Acara berlangsung dari pukul 12.00 hingga 16.00 WIB, dimulai dengan Urun Rembug atau diskusi bersama mengenai Hama dan Penggunaan Pestisida. Ibu Henik menjelaskan mengenai jenis-jenis hama, tata cara penggunaan pestisida yang baik dan benar, serta dampak dari penggunaan pestisida kimia. Dalam diskusi tersebut audience yang berasal dari kelompok tani dan masyarakat aktif dalam bertanya dan saling bertukar pendapat.

Setelah diskusi selesai, acara dilanjutkan dengan praktek pembuatan Pestisida Organik bertempat di salah satu rumah warga yang tidak jauh dari Balai Pertemuan tersebut. Praktek pembuatan Pestisida Organik tersebut dipandu langsung oleh Ibu Henik dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang mudah di dapat di lingkungan sekitar, seperti daun paitan (memiliki rasa pahit), air leri (air cucian beras), urine hewan (sapi, kelinci, kuda), tembakau serta bonggol pisang.

"Pemakaian pestisida harus sesuai dengan kebutuhan petani, karena pestisida memiliki banyak jenis seperti insektisida yang digunakan jika tanaman terserang hama dari jenis serangga, fungisida digunakan jika tanaman terserang penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakterisida digunakan jika tanaman terserang penyakit yang disebabkan oleh bakteri, dan rodentisida digunakan jika tanaman terserang oleh tikus", disebutkan bu Henik.

Diselenggarakannya program kegiatan tersebut, KKN 98 berharap mampu memberikan edukasi kepada masyarakat dan memberikan dampak positif berupa pemahaman yang benar dalam pembasmian hama dan penyakit menggunakan pestisida dengan jenis yang tepat, serta mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang baiknya penggunaan pestisida organik dalam rangka menjaga kesehatan dan keseimbangan lingkungan sekitar.

video: Praktek Pembuatan Pestisida Organik

Penulis: Alex Fernando P dan Rita Ayu N

editor: Mary Ann Kholista

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun