Mohon tunggu...
Cokorda Bagus Darma Kesawa
Cokorda Bagus Darma Kesawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik, olahraga, dan berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rahasia Kebugaran Usia Produktif: Kapan dan Bagaimana Olahraga Terbaik untuk Hasil Optimal?

23 Agustus 2024   08:07 Diperbarui: 23 Agustus 2024   13:16 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Yoga dan Pilates
Latihan ini bermanfaat untuk fleksibilitas, keseimbangan, dan mengurangi stres. Yoga dan Pilates juga meningkatkan kesehatan mental dan membantu dalam pemulihan otot setelah latihan intensif.

4. HIIT (High-Intensity Interval Training)
HIIT adalah jenis latihan yang melibatkan periode latihan intensitas tinggi yang diselingi dengan periode istirahat atau latihan intensitas rendah. HIIT efektif dalam membakar kalori dan meningkatkan kapasitas aerobik dalam waktu singkat.

5. Olahraga Rekreasi
Olahraga seperti tenis, basket, atau sepak bola tidak hanya membantu dalam menjaga kebugaran tetapi juga memberikan aspek sosial yang penting untuk kesejahteraan mental.

Olahraga adalah elemen vital dalam menjaga kesehatan selama usia produktif. Dengan mematuhi panduan seperti melakukan setidaknya 30 menit aktivitas aerobik per hari, menghindari olahraga berlebihan, dan memilih waktu serta jenis olahraga yang sesuai, individu dapat mencapai keseimbangan antara kebugaran fisik dan mental. Variasi dalam jenis olahraga tidak hanya menjaga kebugaran tubuh tetapi juga membantu dalam mempertahankan minat dan komitmen jangka panjang terhadap gaya hidup aktif.

Referensi
1. World Health Organization (WHO). (2020). *Physical activity*. [WHO Guidelines](https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/physical-activity).
2. Lear, S. A., Hu, W., Rangarajan, S., Gasevic, D., Leong, D., Iqbal, R., ... & Yusuf, S. (2017). The effect of physical activity on mortality and cardiovascular disease in 130000 people from 17 high-income, middle-income, and low-income countries: the PURE study. *The Lancet*, 390(10113), 2643-2654.
3. Manfredini, R., Boari, B., Smolensky, M. H., Salmi, R., la Cecilia, O., Maria Malagoni, A., & Fersini, C. (2012). Circadian rhythms, athletic performance, and jet lag. *British Journal of Sports Medicine*, 36(4), 279-286.
4. Chtourou, H., & Souissi, N. (2012). The effect of training at a specific time of day: a review. *Journal of Strength and Conditioning Research*, 26(7), 1984-2005.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun