Mohon tunggu...
cokorda anggitaswari
cokorda anggitaswari Mohon Tunggu... Dokter - medical student

FKUI'19

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stem Cell

19 Agustus 2019   22:58 Diperbarui: 19 Agustus 2019   23:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh kita disusun oleh ratusan jenis sel yang menopang tubuh kita untuk menjalankan fungsinya setiap hari. Sel jantung adalah komponen penyusun jantung, sel rambut adalah komponen penyusun rambut, dan seterusnya. Stem cell atau yang disebut sel punca adalah sel yang bertugas untuk berdiferensiasi menjadi jenis-jenis sel yang dibutuhkan. Bisa dikatakan bahwa stem cell adalah sumber dari sel tubuh kita dan bersifat multipotent. Stem cell bisa membelah dan memperbanyak dirinya dan melakukan spesifikasi menjadi jenis sel yang dibutuhkan. Saat terluka atau saat  sakit, sel tubuh juga mengalami hal yang serupa sehingga untuk menyembuhkan dan memperbaiki sel tubuh tersebut stem cell akan menjadi aktif. Peran stem cell adalah untuk meregenerasi sel tubuh yang rusak.[1]

Klasifikasi dari stem cell bisa didasarkan oleh dua aspek yaitu potensi dari sel punca dan berdasarkan sumbernya. Berdasarkan potensinya, stem cell dibagi ke 4 jenis. Stem cell yang totipotent adalah jenis sel punca yang dapat berdiferensiasi menjadi jenis sel yang berbeda dan berpotensi untuk berkembang menjadi embrio atau individu jika mendapat dukungan maternal yang tepat. Contoh dari sel punca totipotent adalah zigot yang dihasilkan saat fertilisasi dan beberapa sel baru yang terbentuk setelah pembelahan zigot. Stem sel pluripotent adalah sel punca yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi ke berbagai jenis sel yang ada tetapi tidak memliki kemampuan untuk tumbuh menjadi suatu individu. Jenis yang ketiga adalah stem cell multipotent yang berarti jenis stem cell yang bisa berdiferensiasi menjadi sel yang berhubungan dekat dengan sel induk, contohnya sel punca hematopoeitik bisa berkembang menjadi eritrosit, leukosit, atau trombosit. Klasifikasi yang terakhir adalah sel punca unipoten. Jenis sel punca ini bisa berdiferensiasi menjadi sel yang sejenis. Berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua jenis yaitu sel punca embrionik dan sel punca dewasa.[1]

Kemampuan  stem cell yang luar biasa membuat para cendekiawan medis antusias menemukan potensi penggunaan stem cell dalam praktik kedokteran. Materi ini sudah sangat popular di dunia medis dengan sebutan rekayasa jaringan dan pengobatan regeneratif. Di kalangan peneliti, istilah ini sering disebut dengan Tissue Engineering and Regenerative Medicine (TERM). Prinsip dasar dari TERM adalah dengan menggantikan sel, jaringan, atau organ yang rusak dengan sel, jaringan,  atau organ baru. Walaupun penelitian tentang TERM masih memiliki perjalanan yang panjang untuk mencapai tujuan utama mereka tetapi penelitian tentang TERM ini membawa banyak perubahan dan evolusi di dunia kesehatan khususnya di bagian biomedis.[2][3] 

Pada tahun 2006, peneliti dari Kyoto bernama Takahashi dan Shinya Yamanaka berhasil memasukkan empat gen spesifik yang dapat mengubah sel dewasa menjadi sel punca pluripoten atau yang disingkat dengan sebutan iPSC (Induced pluripotent stem cell). Ini adalah penemuan yang merupakan perwujudan dari teknologi sel punca.[4] 

Kemajuan yang sangat pesat di bidang kesehatan ini menuai banyak pro dan kontra. Penelitian yang dilakukan pada stem sel embrionik menuai banyak kritik karena ketidaksesuaiannya secara etika. Untuk memperoleh sel yang akan diteliti, embrio harus dirusak. Embrio memiliki potensi untuk menjadi makhluk hidup sehingga usaha penilitian untuk mengambil sel untuk diteliti bisa menghentikan terjadinya kehidupan yang secara tidak langsung disebut pembunuhan. Risiko untuk penolakan saat proses transplantasi juga masih sangat tinggi sehingga praktik pengobatan menggunakan stem cell masih tidak didukung karena masih diperlukan riset yang lebih lanjut. Menggunakan stem cell embrionik secara langsung untuk transplan jaringan juga bisa pertumbuhan tumor bahkan kanker.[5] 

Dibalik banyak penentangan kepada stem cell embrionik, stem cell dewasa meraih keberhasilan dan dukungan. Dengan risiko yang kecil untuk ditolak dalam proses transplan, sudah ada demonstrasi yang sukses dalam beberapa aplikasi klinis walaupun stem cell dewasa masih sangat sulit diproduksi.[5] 

Refrensi : 

1. Stanford Children's Health. What are stem cells? [internet]. United States of America: Stanford Children's Health; date unknown [cited 2019 Aug 17]. Available from: https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=what-are-stem-cells-160-38 

2. McGowan Institute for Regenerative Medicine. What is regenerative medicine? [internet]. Place unknown: McGowan Institute for Regenerative Medicine; date unknown [cited 2019 Aug 17]. Available from: https://mirm-pitt.net/about-us/what-is-regenerative-medicine/ 

3. Kalra K, Tomar P C. Stem cell: basics, classification, and application. American Journal of Phytomedicine and Clinical Therapeutics [internet]. 2016 [cited 2019 Aug 17]; 4(7):919-4. Available from: http://www.imedpub.com/articles/stem-cell-basics-classification-andapplications.pdf 

4. Neofytou, Evgenios. Hurdles to clinical translation of human induced pluripotent stem cells. JCI [internet]. 2015 Jul 1[cited 2019 Aug 17]; 125(7): 2551. Available from: http://rn9yv7rh8j.search.serialssolutions.com/?ctx_ver=Z39.88-2004&ctx_enc=info%3Aofi%2Fenc%3AUTF-8&rfr_id=info%3Asid%2Fsummon.serialssolutions.com&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Ajournal&rft.genre=article&rft.atitle=Stem+cells&rft.jtitle=Journal+of+Clinical+Investigation&rft.au=Neofytou%2C+Evgenios&rft.au=O%27Brien%2C+Connor+Galen&rft.au=Couture%2C+Larry+A&rft.au=Wu%2C+Joseph+C&rft.date=2015-07-01&rft.issn=0021-9738&rft.eissn=1558-8238&rft.volume=125&rft.issue=7&rft.spage=2551&rft.epage=2557&rft_id=info:doi/10.1172%2FJCI80575&rft.externalDBID=n%2Fa&rft.externalDocID=605135292mdict=en-US 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun