Mohon tunggu...
ulva yuni
ulva yuni Mohon Tunggu... -

Irama hati dalam bait-bait yang tak terkatakan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening

12 Maret 2019   08:55 Diperbarui: 12 Maret 2019   09:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam beranjak naik

Seiring jingga ditelan kelam

Susul menyusul deburan ombak sebagai tanda

Jiwa-jiwa sepi mulai menemui rumahnya

Lampu-lampu remang bak bintang

Yang hadir di hamparan bumi

Sinar-menyinari

Berkerlip dihempas angin lalu

Malam adalah tempat hening berdiam

Begitu pesanmu di suatu rintik hujan

Bersama malam, hening pulang

Kepada malam, hening datang

Ssst... diam

Hening sedang menelusuri waktunya

Membawa bingkisan dari Tuhan

Pada raga yang tak banyak memejam mata

Dan hening menjadi saksi

Untuk setiap pinta yang mengalir dalam do'a

Maret, 12 19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun