Mohon tunggu...
Nurul Kafi
Nurul Kafi Mohon Tunggu... -

Ijinkan aku untuk bisa bercerita kepadamu,walaupun pastinya hanya cerita yang biasa biasa saja.Cerita dari seorang manusia biasa ini.Aku akan bercerita kepadamu tentang kehidupan,aku akan berbicara kepadamu tentang persahabatan,aku akan mengabarkan kepadamu tentang perjuangan dan mungkin ada kalanya aku juga akan menghiburmu dengan sedikit cinta dan kasih sayang serta lelucon.Tapi ijinkan juga aku untuk bisa berbagi getir berbagi asa dan juga berbagi kepahitan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tsubasa dan Mimpi SepakBola Jepang

15 Juni 2010   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:32 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_167302" align="alignleft" width="150" caption="mataharipagi.wordpress.com "][/caption] Di Piala Dunia yang digelar di Afrika Selatan kali ini,karena memang timnas kita sampai sekarang masih belum berhak ikut.Maka’nasionalisme’saya berubah meluas secara teritori.Setiap kali kesebelasan yang berasal dari benua asia dan afrika tampil,dalam hati kecil ini selalu lebih condong untuk mendukung kesebelasan dari dua benua besar ini,apalagi kalau lawanya adalah kesebelasan dari benua biru sana,yang notebene kayaknya selalu’ditakdirkan’menjadi juara gelaran empat tahunan ini(selain tim tim dari amerika latin tentu saja).Jadi ketika Korea Selatan berhadapan dengan Yunani,maka Korea Selatan lah yang saya harapkan menjadi pemenang.Pun begitu ketika Ghana berhadapan dengan Serbia,tentu saja Ghana yang lebih saya inginkan menjadi pemenang.Dua pertandingan ini menjadi bukti,bahwa superioritas yang selama ini selalu didengungkan,tidak selalu menjadi milik barat(dalam hal ini tentu saja tim tim dari benua biru sana).

Bagaimana kalau yang bertanding adalah tim dari benua asia versus tim dari benua afrika,seperti pertandingan antara jepang dan kamerun semalam.Ini yang agak susah kepada siapa dukungan harus diberikan,mirip perang bharatayudha di padang kurusetra,dimana antara pandawa dan kurawa sebenarnya adalah satu darah bharata.Atau dalam ruang yang lebih kecil,mungkin bisa disamakan dengan pertandingan antara Persebaya dan Arema yang notabene sama sama tim dari Jawa timur.Meskipun berdomisili di kota Malang,saya juga diam diam mengagumi filosofi nekadnya bonekmania.Mengutip perkataan Caknun,nekad itu adalah filosofi hidup asli produk budaya kita.Bukti sederahananya,kosakata ini hanya ada di bahasa kita,anda tidak akan pernah bisa menemukan padanan kata yang benar benar pas,dalam bahasa asing.

[caption id="attachment_167308" align="alignleft" width="218" caption="Keisuke Honda (www.skysports.com)"][/caption] Hasil akhir dari pertandingan Jepang versus Kamerun sudah kita ketahui bersama,menyusul saudara mudanya,tim samurai juga berhasil memetik kemenangan di pertandingan perdananya.

Kali ini saya ingin mencoba menjadikan tim samurai jepang sebagai bahan obrolan,negarayang pernah menjajah negeri kita tercinta.Dimana jauh sebelumnya,sebenarnya begawan ronggowarsito,sudah mewanti wanti anak cucunya melalui waskitanya yang luar biasa,kalau negeri matahari terbit ini nantinya akan menjajah kita”seumur jagung”.

Pengaruh jepang kepada negeri ini begitu besar,salah satu yang paling kelihatan saat ini adalah membanjirnya manga, komik asal jepang di negeri kita.Pun begitu dengan dengan animenya yang mewarnai hampir semua stasiun televisi kita.Costplay,menjadi sebuah trend baru di kalangan anak muda indonesia.Sehingga saya yakin,kita tidak akan merasa asing dengan salah satu tokoh manga dan anime yang satu ini,hasil kreatif dari Yoichi Takahashi.Ya,Tsubasa Ozora nama lengkapnya. Di situs wikipedia dituliskan,Tsubasa adalah seorang anak SMP yang baru saja pindah dari kota lain ke Nankatsu. Dia ingin bermain sepak bola dan menjadi pemain terbaik. Ketika masuk ke sekolah barunya, dia langsung masuk ke klub sepak bola di sekolah itu. Kapten klub itu adalah Ishizaki. Mereka lalu berlatih di lapangan, tetapi diganggu oleh klub lain yang dipimpin oleh Genzo Wakabayashi. Mereka lalu bertanding, bila Nankatsu bisa membuat gol satu saja, maka mereka diizinkan memakai lapangan untuk berlatih. Awalnya, Nankatsu selalu kebobolan dan bermain setengah lapangan. Ketika salah satu pemainnya cidera, Tsubasa didaulat menjadi bek.Dia menjalankan tugasnya dengan baik. Ketika pertandingan hampir selesai, tanpa diduga Tsubasa berhasil mendapatkan bola dan menceploskannya ke dalam gawang. Sesuai perjanjian, Wakabayashi tidak akan mengganggu mereka lagi. Maka dimulailah petualangan Tsubasa menjadi yang terbaik di dunia.Tsubasa adalah sosok anak muda Jepang yang ingin membawa negerinya bisa menjadi kampiun di Piala Dunia. [caption id="attachment_167313" align="alignright" width="150" caption="nakata,sosok"tsubasa"di alam nyata(www.myspace.com)"][/caption]

Tsubasa Ozora,adalah personifikasi mimpi sepakbola jepang untuk bisa menjadi yang terbaik di piala dunia.Pada awalnya orang Jepang memang lebih akrab dengan olahraga baseball,dibandingkan dengan sepakbola.Melalui Tsubasa Ozora, Jepang ingin membangun kecintaan masyarakatnya kepada sepakbola.Perlahan sepakbola menjadi satu magnet baru,sehingga animo masyarakat jepang kepada olahraga yang satu ini meningkat pesat.

Pada awalnya timnas Jepang hanyalah kesebelasan yang biasa biasa saja,bahkan dipandang sebelah mata oleh lawan lawanya di kawasan asia.Sekarang,kondisinya sangat berbeda,tim jepang menjadi langganan wakil asia di Piala Dunia,empat kali sudah,mereka mewakili benua asia.Seolah mereka sudah menjadi langganan tetap saja.Situasi ini tidak berubah meskipun timnas australia,yang tadinya masuk zona oceania,bergabung di zona asia.Asal tahu saja,di gelaran piala dunia kali ini,mereka mempunyai target yang mungkin bagi sebagian orang adalah impian utopis belaka,bisa menembus babak semifinal adalah target mereka tahun ini.

Kembali kepada cerita Tsubasa Ozora,diceritkan pada akhirnya Tsubasa Ozora dan kawan kawanya pada akhirnya melanglangbuana,untuk semakin meningkatkan skill sepakbola mereka,Tsubasa sendiri pergi ke Brazil bergabung dengan klub Sao Paulo,sementara temannya Kojiro Hyuga,hijrah ke Serie A Italia.Misako Taro,pergi ke Le Championat Perancis,Genzo Wakbayashi pergi ke Bundesliga Jerman.Di alam nyata,banyak pemain Jepang yang akhirnya hijrah ke Liga liga Eropa.Sebutlah Hidetoshi Nakata yang pernah merumput bersama Perugia dan AS Roma Italia,Junichi Inamoto yang pernah berbaju Feyenord Roterdam Belanda.Atsushi Yanagisawa yang pernah bermain untuk Sampdoria.Shunsuke Nakamura sudah mencicipi kerasnya serie A Italia,Indahnya La Liga Spanyol,dan juga kick and Rush ala Scotish liga.Pencetak golsemata wayang jepang semalam,Keisuke Honda tercatat juga sebagai pemain Klub CSKA Moskow.

Selain banyak’mengirim’ pemainnya ke luar negeri,di negeri sendiri format kompetisi klub klub sepakbola juga diperbaiki.Sebelum bernama Japan Professional Football League seperti yang bersifat kompetisi profesional seperti sekarang ini,pada awalnya kompetisi sepakbola Jepangmasih bersifat amatir,bernama Japan Soccer League.J League sendiri baru berdiri pada tahun 1992.Setiap tahun kualitas kompetisi berusaha ditingkatkan.Salah satu misi ambisius J League adalah Visi 100 tahun J League yang dicanangkan pada tahun 1998,dimana ditargetkan dalam usia J League yang ke 100 tahun,diharapkan jumlah klub profesional yang bernaung di bawah J League menjadi 100 klub,dengan basis yang kuat di masyarakat.Untuk menggenjot kemampuan individu pemain,J League mempunyai format pertandingan yang sangat unik. Sejak awal J.League format pertandingan mengenal perpanjangan waktu 2x15 menit jika di dalam 2x45 menit tetap seri dan yang kalah pada perpanjangan waktu akan diberikan 1 poin. Bahkan pada awal liga bergulir hingga tahun 1999 akan diadakan adu penalti jika masih seri pada waktu main 120 menit.Sekilas kita meihat betapa lamanya waktu pertandingan yang nantinya akan terjadi.Dulu,hal ini juga menjadi bahan’ejekan’ federasi sepakbola negara negara yang lain karena format liga yang sangat jauh dari kelaziman yang ada.Jepang tetap bergeming,hasilnya bisa kita liat sekarang,fisik pemain Jepang bisa diadu dengan pemain pemain dari negara dengan kultur sepakbola yang kuat.Pemain Jepang seolah tidak mempunyai rasa lelah untuk berlari terus menerus sepanjang pertandingan,karena sudah terbiasa untuk bertanding dengan waktu yang lebih lama,sebuah solusi yang sederhana tapi sangat jitu untuk bisa mengejar ketertinggalan Jepang dari negara negara yang lain.

Itulah sedikit kisah bagaimana Jepang membangun mimpinya,negeri kita tentu bisa belajar banyak dari ‘saudara tua’kita ini.Memang mungkin masih banyak hal lain yang menjadi faktor keberhasilan Jepang membangun Sepakbola mereka.Dunia Perfilman negeri ini sudah mencoba meluncurkan Garuda Di Dadaku,untuk membangkitkan mimpi anak negeri.”Tahun 2020 Indonesia akan ikut Piala Dunia,” demikian kata salah seorang anak yang diwawancarai oleh seorang reporter,ketika meliput berita seputar semaraknya piala dunia di Jakarta,bagi saya mimpi anak ini adalah mimpi kita semua.Mungkin ada sebagian anda yang menganggap ini hanyalah sekedar mimpi kosong belaka.Akan tetapi kalau bermimpi saja kita sudah takut,mungkin negeri ini memangsudah ditakdirkan untuk hanya menjadi penontonsetia saja di setiap gelaran piala dunia.Mudah mudahan bukan itu yang terjadi.

[caption id="attachment_167316" align="aligncenter" width="300" caption="inside.nike.com"][/caption]

“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar ‘terimalah dan hadapilah ...... karena aku cinta pada keberanian hidup (Soe Hoek Gie;Pangrango- Mandalawangi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun