Pak Marhaban bertanya ke mereka salah dirinya apa, kenapa diperlakukan seperti penjahat? "saya punya sertifikat vaksin dua kali, saya punya surat keterangan negative covid19 dari Bio Lab, saya punya boardingpass dan saya punya tiket", dijawab oleh gerombolan Avsec "bapak tidak punya stempel jadi bapak harus turun".
Melihat gelagat gerombolan Avsec semakin membarbar dan beringas, malah mereka sudah mencoba memegang tubuh Pak Marhaban untuk dihalau keluar. Lalu ia berkata "Ok, Jangan sentuh badan saya, saya akan keluar". Sembari meminta maaf kepada penumpang lainnya, Pak Marhaban pun keluar dengan tenang walaupun dengan perasaan hancur karena terzalimi, dan tiket perjalanannya pun hangus, gegara gerombolan avsec yang tidak Syariah.
Sikap personal Avsec dan kru Wing Air tersebut, betul-betul sikap yang tidak professional dan tidak menghormati adat endatu setempat, tapi hanya mengandalkan nafsu dan kebencian dalam menghadapi masalah, padahal adat Aceh jelas tidak ada yang model seperti itu. Memuliakan tamu dan bertabayyun jika ada masalah adalah bagian dari adat mulia tersebut. Jadi sebagai ujung tombak pintu gerbang masuk ke Aceh, personal Avsec ini harus di syariahkan dahulu, biar mereka paham, bagaimana menjalankan tugas secara professional dan bagaimana memanusiakan manusia, sebelum mereka minta dimanusiakan. "lantak laju.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H