Mohon tunggu...
Masykur A. Baddal
Masykur A. Baddal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger dan Vlogger

.:: Berbagi untuk kemajuan bersama, demi kemajuan bangsa ::....\r\n\r\nApapun kegiatan anda ini solusinya : https://umatpay.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Petugas Avsec Cs di Bandara ini Harus Disyariahkan?

8 Maret 2022   10:29 Diperbarui: 8 Maret 2022   11:23 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Senin 7 Maret 2022, seharusnya menjadi hari bahagia bagi Pak Marhaban, sebab ia akan berkumpul kembali dengan keluarga kecilnya di sebuah pulau Kepri. Pak Marhaban adalah seorang self employed pulau ke pulau nusantara, demi mengais rezeki untuk keluarga kecilnya. Namun siapa nyana, perlakuan barbar petugas avsec, petugas aplikasi peduli lindungi dan staf wing air di bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, membuyarkan harapannya.

Setelah menjalani Isoman selama lebih kurang 10 hari, saat hendak melakukan perjalanan  ke luar daerah, Pak Marhaban kembali melakukan swab test di Bio Lab Banda Aceh yaitu sebuah laboratorium kecil di kota itu yang telah terakreditasi oleh Kemenkes RI untuk melakukan Swab Antigen dan PCR.

Setelah menunggu beberapa menit, tiba-tiba terpancar secercah kebahagian di wajahnya, ketika seorang petugas lab menyerahkan sebuah amplop putih kepadanya. Tanpa menunggu lama ia pun berkomentar kepada petugas itu, "wah..negatif ya mba".

Namun Pak Marhaban tidak serta merta meninggalkan kantor lab tersebut, ia ingin memastikan dulu hasil test swab yang telah ia lakukan tampil di aplikasi Peduli Lindungi. Setelah menunggu sekitar 30 menit tetap saja hasil test swab terbaru tidak tampil di aplikasi. Untuk menghilangkan keraguan ia pun bertanya ke petugas lab disitu " kok belum nongol juga ya mba". Si petugas menjawab "sudah diupdate kok pak, mohon ditunggu karena aplikasi Penduli Lindungi biasanya lelet".  Karena sudah ada penegasan dari pegawai lab, lalu Pak Marhaban pun  beranjak dari sana.

Hingga menjelang waktu maghrib, hasil swab Pak Marhaban tetap saja belum tampil di aplikasi, sementara dia harus segera membeli tiket pesawat, karena harus terbang dengan penerbangan pertama esok paginya. Ia pun kembali menghubungi Bio Lab  dengan WA, lalu dijawab oleh petugasnya, " Apakah bapak sudah terima bukti screenshoot penginputan Peduli lindungi nya pak..? Klo sudah, itu bisa digunakan sebagai pengganti jika diaplikasi peduli lindungi tidak muncul pak.. Memang dari Kemenkes yg punya aplikasi nya sering lama dan gangguan pak. Makanya kami sama bandara sudah deal untuk dikirimi bukti penginputan.."

Mendapat jawaban yang begitu meyakinkan dari petugas Bio Lab, Pak Marhaban langsung bergegas membeli tiket, yang harganya pun sudah meroket tinggi karena posisinya last minutes. Lalu ia lanjutkan dengan melakukan web check-in supaya esok paginya tidak membuat kerumunan saat check-in manual. Akhirnya semua beres, dan Pak Marhaban pun istirahat lebih awal supaya dapat bangun cepat esoknya.

Menjelang sholat subuh, Pak Marhaban mencoba membuka aplikasi Peduli Lindungi di gadgetnya sembari berharap hasil test swab sudah masuk aplikasi. Namun apa yang terjadi? Ia malah terheran-heran saat mengetuk menu Hasil Test Covid-19, yang tampil justeru layar kosong dengan tulisan dibawahnya "Coba Lagi!" Padahal koneksi internet lagi lancar-lancarnya. 15 menit telah berlalu ia coba terus namun hasilnya tetap nihil. Tidak mau membuang waktu, Pak Marhaban langsung menunaikan sholat subuh, dan bergegas menuju bandara kebangaan orang Aceh Sultan Iskandar Muda International Airport, karena ia akan terbang pada penerbangan pertama pagi itu.

Saat tiba di bandara, Pak Marhaban langsung menemui petugas Kemenkes RI untuk melapor dan menyerahkan berkas resmi negative covid-19 dari Bio Lab Banda Aceh, serta melaporkan jika aplikasi Peduli Lindungi miliknya dalam kondisi crash tidak bisa dibuka sama sekali, sambil ia otak-atik di hadapan petugas tersebut.

Seolah tanpa empati petugas aplikasi dengan ringan berkata. "Surat Keterangan dari Bio Lab ini tidak ada manfaatnya, jadi bapak tidak bisa terbang kalua tidak ada aplikasi Peduli Lindungi". Lalu si petugas menyuruh Pak Marhaban ke petugas counter Wing Air, si petugas counter Wing Air juga jawabannya persis sama seperti petugas aplikasi Peduli Lindungi. Seolah mereka sangat menikmati adegan tersebut, hingga berulang beberapa kali. Lalu saat waktu penerbangan dalam posisi Last Call, si petugas aplikasi menyuruh Pak Marhaban naik pesawat (seolah menjebak), tanpa pikir panjang dengan bekal boarding pass elektronik yang ia miliki, Pak Marhaban pun berlari-lari menuju pesawat, yang saat itu dalam posisi akan bergerak.

Tiba-tiba segerombolan Avsec dan kru Wing Air ramai-ramai masuk kedalam cabin penumpang, lalu mereka menuju ke nomor kusi Pak Marhaban, mereka mulai mengeluarkan kata-kata paksaan agar Pak Marhaban segera turun meninggalkan pesawat tersebut, bahkan triakan kumpulan Avsec itu semakin kasar dan bringas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun