Industri wisata adalah persoalan kreatifitas dan sensitifitas dalam melihat pasar. Jika lambat bergerak karena kurang kreatif, maka bersiap-siaplah melongo karena negeri tetangga akan secara serta merta merebut pasar regional, dengan fasilitas yang lebih wah di negeri mereka.
Industri wisata bukan masalah Baper, tapi adalah kemampuan dalam melihat peluang masa depan, namun bukan fatamorgana. Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Bali, dengan boomingnya wisatawan China di sana, tapi malah merusak sistem yang sudah ada di Bali, sebab pada kenyataannya Bali tidak mendapat apa-apa dari boomingnya wisatawan China tersebut. Kuncinya adalah, To be or not to be.
By. Masykur A. Baddal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H