[caption caption="Pemandangan asri di airport Riyadh"][/caption]By. Masykur A. Baddal - Bagi seorang backpaker atau traveller sejati, tiket promo adalah ibarat oase di tengah padang pasir. Bagaimana tidak, tiket pesawat ke sebuah kota idaman tertentu nun jauh di seberang benua sana, biasanya dipatok oleh maskapai dengan harga begitu tinggi, sehingga baru ngebayangin harga tiket saja semangat travelling langsung drop. Nah, dengan adanya event promo dari maskapai tertentu, yang terkadang mencapai 50-60% dari harga publish, sontak para traveller pun ibarat mendapat air jernih di tengah padang tandus.
Maskapai Saudia Airlines dari Kerajaan Arab Saudi, adalah diantara maskapai dunia yang paling sering membagi-bagikan tiket promo kepada para traveller, di samping maskapai Turkish Air, Qatar Air, Egypt Air dan Etihad. Promonya juga tidak tanggung-tanggung, atau tipu-tipu seperti yang kerap dilakukan beberapa gerai online tanah air, yaitu dengan menaikkan dahulu harga awal baru melakukan diskon. Maskapai yang satu ini, saat melakukan promo, mendiskon langsung dari harga dasar hingga menyentuh angka 60% tanpa tipu-tipu.
Musim promo, biasanya setelah berakhir musim haji di Saudi Arabia. Bisa jadi ini merupakan sebuah ajang bagi Saudia Airlines, untuk berbagi dengan para traveller, yaitu setelah mereka mengeruk untung melimpah selama musim haji. Karena Saudia Airlines setiap tahunnya, didaulat sebagai angkutan udara resmi haji oleh negeri kaya minyak tersebut.
[caption caption="Transit lounge airport Jeddah."]
Selanjutnya, saat setelah seorang traveller mendapatkan tiket promo ke sebuah kota idaman yang ada di benua Eropa sana, yang menjadi masalah besar adalah waktu transit yang begitu panjang di base camp maskapai, sambil menanti jadwal penerbangan lanjutan ke negara tujuan akhir. Saudia Airlines, mempunyai dua base camp international. Airport King Abdul Aziz di Jeddah dan Airport King Fahd di Riyadh.
Bagi yang belum mempunyai pengalaman travelling ke negeri tersebut, memilih tempat transit antara kedua kota base camp dimaksud merupakan pilihan sulit. Salah pilih, bisa-bisa perjalanan anda pun babak belur, akibat kurangnya waktu istirahat, apalagi jika masa tunggu transit berkisar antara 10 s/d 18 jam.
Airport King Abdul Aziz Jeddah, adalah airport tua. Sejak tiga puluhan tahun terakhir, airport ini belum mendapat renovasi yang memadai. Ditambah lagi, sebagai airport tersibuk dunia, karena setiap harinya harus menerima ribuan hingga belasan ribu penumpang yang ingin melaksanakan ibadah umrah ke Mekkah. Sehingga otomatis staf security dan custom pun terlihat acuh dan tidak dalam kondisi fit, sehingga berimbas kepada kenyamanan para penumpang transit.
Ruang transit pun bisa dikatakan terlalu sempit dan tidak memadai, yaitu sekitar 400m2 dengan kursi seadanya. Ditambah 2 fasilitas toilet khusus wanita dan pria, namun dengan kondisi kebersihan sangat mengenaskan. Jaringan Wifi gratis dengan sinyal sangat lemah. Jika anda tiba dengan tujuan transit, maka jangan sungkan untuk mengambil selimut serta bantal dari cabin pesawat, yang setiap saat nantinya siap digelar di lantai untuk beristirahat. Berbeda dengan airport lainnya, saat memasuki ruang transit lounge, penumpang akan diberikan 2 kupon makan dan minum, sehingga saat berada di transit lounge anda akan terjamin tidak kelaparan.
[caption caption="Transit hall airport Riyadh"]
Sedangkan Airport King Fahd di Riyadh, tergolong airport baru di negeri kaya minyak tersebut, serta sudah dilakukan beberapa modifikasi fisik. Airport ini tergolong sepi, karena hanya mendapat limpahan penumpang dari airport Jeddah.
Sekilas, desain interiornya terlihat asri dengan tanaman bunga hidup serta kolam air mancurnya. Suasananya pun termasuk lenggang jika dibanding dengan airport Jeddah. Namun, transfer penumpang dari pesawat ke arrival hall, tetap masih menggunakan metode jadul, yaitu dengan menumpang airport shuttle bus.
Saat anda memasuki arrival hall, seorang petugas Saudia Airlines yang lumayan berwajah fresh, langsung mengantar ke meja registrasi transit. Selanjutnya kita akan diarahkan ke meja pengambilan catering, lalu menuju ke ruang transit yang lebih lega.
Transit hall di airport Riyadh, walaupun tidak semegah airport Changi Singapore, KLIA Malaysia atau Dubai UAE, jika dibanding dengan airport Jeddah, jauh lebih manusiawi. Di Transit Hall, selain ada duty free shop dengan aneka produknya, alfursan lounge dengan aneka Arabian Cuisinenya, juga terdapat  beberapa outlet cafe local maupun waralaba internasional. Sehingga memberi banyak pilihan kepada penumpang transit sambil menunggu jadwal penerbangan selanjutnya tiba.
Sayangnya, untuk mendapatkan akses Wifi Gratis di transit hall, anda harus memiliki nomor hand phone local Saudi Arabia sebagai media transfer username dan password Wifi Gratis. Jika tidak, jangan harap bisa ber-wifi-gratis-ria.
Jika anda traveller yang membeli tiket pesawat via travel online atau agen wisata offline, maka pastikan jika kota transit pilihan anda adalah salah satu dari kota yang tersebut diatas, sesuai dengan kriteria serta keunggulan masing-masing airportnya.
Salam Traveller
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H