Guru besar itu berkata: “Ya ini ada.”
Syaikh pun berkata: “Coba tolong buka di huruf “W”. Maka dibukalah huruf tersebut dan munculah sebuah judul yang tertulis “Wahabiyyah“.
Lalu Syaikh menyuruh Dosen itu membacakan biografi kelompok wahabiyyah itu.
Guru besar itu pun membacakannya: ”Wahabi atau Wahabiyyah adalah sebuah sekte KHAWARIJ ABADHIYYAH yang dicetuskan oleh Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum Al-Khoriji Al-Abadhi. Orang ini telah banyak menghapus Syari’at Islam, dia menghapus kewajiban ibadah haji dan telah terjadi peperangan antara dia dengan beberapa orang yang menentangnya. Dia wafat pada tahun 197 H di kota Thorat, Afrika Utara.
Kelompak ini dinamai dengan nama pendirinya "Wahabi", dikarenakan ia telah memunculkan banyak penyimpangan keyakinan dalam madzhabnya. Mereka sangat membenci Ahlu Sunnah.
Setelah guru besar itu membacakan kitabnya Syaikh berkata: “Inilah Wahabi yang dimaksud oleh imam Al-Lakhmi, inilah wahabi yang telah memecah belah kaum muslimin dan merekalah yang difatwakan oleh para ulama Andalusia dan Afrika Utara sebagaimana yang telah kalian dapati sendiri dari kitab-kitab yang kalian miliki.
Adapun Dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang didukung oleh Imam Muhammad bin Sa’ud -rahimuhumallah-, maka dia bertentangan dengan praktek dakwah Khawarij, karena dakwah beliau tegak diatas kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih dan benar. Dan beliau menjauhkan semua yang bertentangan dengan keduanya. Beliau mendakwahkah tauhid, melarang perbuatan syirik, mengajak umat kepada Sunnah dan menjauhi bid’ah, dan ini merupakan Manhaj Dakwah para Nabi dan Rasul.
Isu pemecah belah yang tersebar dinegeri-negeri Islam saat ini tidak lain adalah hasil propagandakan musuh-musuh islam dan dibantu oleh kaum muslimin yang kurang paham, atau yang paham tapi cetakan liberal, sekuler dan aliran sesat lainnya. Supaya terjadi perpecahan dalam barisan kaum muslimin, terutama kaum Ahli sunnah wal jama'ah.
Sebagaimana diketahui bahwa dulu para penjajah menguasai negeri-negeri islam pada masa dimana saat itu adalah puncak kekuatan mereka. Mereka tahu betul kenyataan lapangan pada perang salib bahwa musuh utama mereka adalah kaum muslimin yang bebas dari noda yang pada waktu itu menamakan dirinya dengan Salafiyyah. Sementara sekte Syiah, aliran Bathiniyyah dan Gulatu Asoufi justru berkolaborasi dengan musuh.
Belakangan musuh mendapatkan sebuah senjata yang siap pakai. Mereka pun langsung menggunakan isu Wahabi sebagai propaganda mereka untuk membuat kaum muslimin sendiri lari dari islam yang benar. Memecah belah sesama kaum muslimin, sesuai dengan moto mereka "PECAH BELAHLAH, NISCAYA KAMU AKAN MENGUASAI MEREKA”.
Wallahu waliyuttaufiq......
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI