Mohon tunggu...
Masykur A. Baddal
Masykur A. Baddal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger dan Vlogger

.:: Berbagi untuk kemajuan bersama, demi kemajuan bangsa ::....\r\n\r\nApapun kegiatan anda ini solusinya : https://umatpay.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringati 3 Tahun Revolusi, Mesir Kembali Berdarah-Darah

25 Januari 2014   03:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_291892" align="aligncenter" width="538" caption="Gedung Kepolisian Cairo setelah terkena ledakan bom. (foto: rassd.com)"][/caption] By. Masykur A. Baddal - Seakan masih segar dalam ingatan kita, di saat jutaan rakyat Mesir dengan jiwa heroik, menurunkan secara paksa rezim Hosni Mubarak dari singgasananya, yang telah ia pegang selama tiga puluh tahun. Tanggal 25 Januari 2011, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi rakyat Mesir, sebab dengan berbagai elemennya, telah berhasil menurunkan rezim korup di negeri tersebut. Celakanya, penguasa baru Mesir pasca revolusi yang dipilih langsung oleh rakyatnya, tidak mampu membendung kekuatan rezim lama, yang secara finanasial serta politis masih merasa berada di atas angin, dalam percaturan politik Mesir. Sehingga, dengan dalih ingin mengembalikan revolusi Mesir kembali ke relnya. Pada tanggal 30 Juni 2013, jenderal Al Sisi yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan Presiden Muhammad Morsi, telah mengambil alih kekuasaan secara paksa dari presiden terpilih Mesir. Dengan terlebih dahulu melakukan perngerahan massa dalam sebuah mosi tidak percaya, yang mereka klaim diikuti oleh tiga puluh juta rakyat Mesir. Sejak saat itu, situasi keamanan Mesir pun semakin drop ke level yang terbawah. Berbagai peristiwa pertumpahan darah pun datang silih berganti, yang hingga kini telah menewaskan ribuan warga sipil serta puluhan ribu lainnya luka-luka. Junta militer Mesir dibawah pimpinan jenderal Al Sisi, nampaknya sangat memaklumi hal tersebut. Buktinya, ia terus melakukan berbagai manuver untuk meredam berbagai protes rakyat, yang timbul akibat pengambil alihan kekuasaan secara inkonstitusionil itu. Tanggal 25 Januari 2014, hanya tinggal beberapa jam lagi di Mesir. Memperingati tiga tahun perjalanan Revolusi Modern Mesir. Rakyat negeri Cleopatra tersebut ingin memanfaatkan momentum itu untuk mengembalikan Mesir kembali ke cita-cita Revolusi Januari 2011, walaupun nyawa menjadi taruhannya. Tentu saja ini bukanlah hal yang mudah, apalagi saat ini Mesir sudah dipegang oleh unsur-unsur rezim lama. Dan yang sangat menyedihkan, malah tahanan politis rezim Hosni Mubarak, semua telah dibebaskan dari berbagai tuduhan, sehingga semakin menambah pilu hati para pencari keadilan yang selama ini tertindas. Ledakan dahsyat yang terjadi pagi hari (24/1/2014), telah memporak-porandakan kantor Kepolisian Cairo, yang terletak di jalan Port Said Down Town. Peristiwa nahas tersebut menelan 4 orang korban tewas, dan puluhan lainnya luka-luka. Rilis resmi koran Youm7 Mesir (24/1/2014), pihak keamanan langsung melemparkan tuduhan bahwa pelaku peledakan tersebut adalah dari unsur IM. [caption id="attachment_291894" align="aligncenter" width="488" caption="Hasil cuplikan camera CCTV Museum Islami yang memperlihatkan si pelaku peledakan. (foto: twsela.com)"]

1390595214267347132
1390595214267347132
[/caption] Sementara itu, analis media Mesir Dr. Alaa Sadek dalam kicauan twitternya mengatakan, "ledakan bom adalah permainan pihak keamanan, dan sudah dapat ditebak". Pernyataan tersebut juga didukung oleh cuplikan kamera CCTV dari Museum Islami yang kini banyak bertebaran di medos. Meseum tersebut letaknya tepat di seberang jalan, berhadapan dengan gedung kepolisian. Dalam tanyangan video itu, terlihat si pelaku memarkirkan kendaraannya dengan santai tepat di depan pintu masuk gedung, yang seharusnya sangat terlarang  karena dijaga 24 jam oleh pihak keamanan. Lalu dua orang penumpang kendaraan pun masuk kedalam gedung kantor kepolisian, beberapa menit kemudian maka bom pun meledak. Paska ledakan, aksi protes di seantaro negeri Mesir pun merebak luas. Sehingga bentrok fisik dengan pihak keamanan pun tidak dapat dihindari lagi. Hingga reportase ini ditulis, sebagaimana yang dilaporkan oleh AlJazeera tv, telah jatuh 14 orang korban tewas serta ratusan lainnya luka-luka. Mengembalikan cita-cita revolusi 25 Januari 2011, adalah harga mati bagi rakyat Mesir yang selama ini merasa tertindas di negerinya sendiri. Di sisi lain, pihak keamanan pun tidak akan tinggal diam untuk melakukan apa saja demi membendung pergerakan massa pemerotes. Akankah tanggal 25 Januari 2014 Mesir akan kembali berdarah-darah... Salam www.masykurabdullah.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun