Mohon tunggu...
Masykur A. Baddal
Masykur A. Baddal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger dan Vlogger

.:: Berbagi untuk kemajuan bersama, demi kemajuan bangsa ::....\r\n\r\nApapun kegiatan anda ini solusinya : https://umatpay.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hebat, Pertarungan Tsu vs FB Dimenangkan Kompasiana

9 Januari 2015   08:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:30 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_345545" align="aligncenter" width="318" caption="Ilustrasi pertarungan Tsu vs FB. (image: tsu.co)"][/caption]

By. Masykur A. Baddal - Demam medsos teranyar Tsu, betul-betul melanda dunia. Pertumbuhan usernya pun tergolong signifikan. Hanya dalam waktu dua bulan lebih sedikit, penggunanya telah menembus tiga jutaan users, fantastis. Betul-betul prestasi yang belum pernah dicapai oleh medsos manapun di abad modern ini, termasuk Facebook sendiri.

Bagi user di kawasan Indonesia, Tsu masih tergolong sangat baru. Medsos garapan Sebastian Sobczak dan kawan-kawan, mulai terlihat populer di kalangan netizen Indonesia baru dalam hitungan hari saja. Hal ini pun bisa terpantau lewat statistik geo location Tsu, jangankan 3 besar, 5 besar pun nama Indonesia belum nongol. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan medsos Facebook atau Twitter, dimana users dari Indonesia terlihat lebih mendominasi.

Faktor reward atau imbalan, adalah daya tarik terbesar mengapa orang rame-rame bergabung dengan Tsu. Tidak dapat dinafikan, mendapatkan uang di internet sambil ngebrowsing atau ngechat, adalah impian setiap netizen. Ternyata keinginan yang mendasar para netizen tersebut, dimanfaatkan sebagai basic bergaining oleh Tsu untuk membujuk loyalis Facebook bergabung ke Tsu. Gayung pun bersambut, terlihat gelombang tsunami user baru Tsu datang setiap detik, memenuhi setiap slot partisi dalam aplikasi Tsu, yang hingga saat ini tergolong handal, walaupun mendapat badai tsunami user baru jutaan jumlahnya.

Ada nuansa baru terasa di medsos Facebook, dalam beberapa hari terakhir ini. Suasananya terlihat sedikit lebih kalem, jika dibandingkan dua bulan yang lalu. Bisa jadi, sebagaian user Facebook sedang bersiap-siap bermigrasi ke Tsu. Atau mereka sedang sibuk kerja bakti di Tsu guna mendulang ijo-ijo di ladang Tsu.

Propaganda negatif yang ditayangkan oleh sebagaian loyalis Tsu, terhadap Facebook dan foundernya Mark Zuckerberg, secara implisit membuktikan, jika kedua medsos ini betul-betul sedang dalam siaga perang. Siapa tahu, jika para petinggi Facebook pun juga sedang menyiapkan senjata pamungkasnya untuk menyerang balik ke Tsu. Dalam bisnis hal itu bisa saja terjadi, demi mempertahankan dominasi yang telah dicapai selama ini.

Di lain pihak, pertarungan Tsu vs Facebook justeru memberikan keuntungan yang melimpah kepada Kompasiana. Bagaimana bisa? Perlu diketahui, keunikan Kompasianer adalah terletak pada loyalitasnya. Berbeda dengan medsos lainnya, user atau pengguna bisa saja setiap saat hengkang. Namun, uniknya pengguna Kompasiana, kemanapun mereka pergi pasti akan kembali lagi ke rumah Kompasiana.

Pantauan penulis dalam beberapa hari ini, di tengah gelombang demam Tsu yang melanda user Facebook asal Indonesia, malah terlihat beberapa Kompasianer senior, sibuk memposting tautan dan artikel bersumber dari Kompasiana di kedua medsos tersebut. Aksi ini jika dilihat dari implikasi yang akan ditimbulkan, justeru sangat menguntungkan Kompasiana. Sebab, link-link artikel menarik dari Kompasiana telah merasuki sendi-sendi Tsu secara menyeluruh dan pasti. Dengan demikian, nama Kompasiana pun akan semakin moncer dijagat virtual kedua medsos yang sedang berjibaku tersebut. Hehehe...kerennn.

Salam Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun